Bersaing dengan Finfluencer: Strategi Digital bagi Penasihat Keuangan
ORBITINDONESIA.COM – Di tengah tren transfer kekayaan antar generasi, penasihat keuangan menghadapi tantangan baru: popularitas finfluencer di kalangan klien muda.
Seiring dengan meningkatnya transfer kekayaan antar generasi, penasihat keuangan dan pengelola kekayaan menghadapi tantangan baru. Banyak klien muda lebih memilih finfluencer daripada penasihat profesional. Tren ini didukung penelitian Capital Group yang menunjukkan bahwa wanita dua kali lebih banyak mencari nasihat investasi dari media sosial dibandingkan pria.
Adviser Ratings mengungkapkan bahwa meskipun finfluencer populer, mereka kurang memiliki kualifikasi formal dan pengawasan regulasi. Ini menjadi peluang bagi firma nasihat untuk menonjolkan profesionalisme mereka. Data menunjukkan bahwa firma yang menggunakan pemasaran digital melihat peningkatan 56% dalam akuisisi klien. Selain itu, praktik yang canggih secara teknologi mencapai margin keuntungan hingga 40%.
Persaingan antara finfluencer dan penasihat tradisional bukanlah soal memilih antara kredibilitas profesional dan aksesibilitas digital. Ini tentang menggabungkan keduanya dengan efektif. Firma yang berhasil mengintegrasikan pemasaran digital dengan keahlian profesional mencapai hasil bisnis yang unggul.
Teknologi dan kehadiran digital yang lebih besar tidak hanya membantu firma mendapatkan klien baru tetapi juga mempertahankan penasihat muda. Penasihat yang tidak puas dengan kemampuan digital firma mereka lebih cenderung berpindah. Dengan menggabungkan strategi digital dan standar profesional, firma dapat membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
(Orbit dari berbagai sumber, 30 September 2025)