Aussie Investors Torn Between ESG Ethics and Returns in 2025
ORBITINDONESIA.COM – Investasi bertanggung jawab menjadi pilihan utama 88% warga Australia, namun kekhawatiran imbal hasil mengintai.
Investasi berkelanjutan semakin diminati, dengan 88% warga Australia menginginkan investasi etis. Namun, survei Morningstar 2025 menunjukkan 53% khawatir dampaknya terhadap imbal hasil. Kekhawatiran ini meningkat dari 38% pada 2022, meski tren menunjukkan penurunan kekhawatiran secara keseluruhan.
Penurunan kekhawatiran imbal hasil terlihat dari data RIAA yang menyebutkan puncaknya 70% pada 2022, kini turun menjadi 45%. Meski demikian, 44% responden Morningstar khawatir tentang data yang tidak terstandarisasi, 33% kesulitan pelaporan, dan 17% terkait regulasi. Sekitar 20% responden melihat performa investasi sebagai alasan mempertimbangkan ESG.
Regulasi menjadi hambatan utama, dengan tiga dari lima menyebut birokrasi berlebihan dan persyaratan pelaporan sebagai kendala. Ketidaksetujuan pada standar pasar atau definisi menjadi penghalang bagi dua pertiga responden di APAC. Ketidakjelasan istilah investasi berkelanjutan menambah kebingungan.
Inisiatif pemerintah Australia untuk konsultasi publik tentang pelabelan investasi berkelanjutan bisa menjadi langkah maju. Namun, dengan definisi ESG dan keberlanjutan yang masih kabur, akankah langkah ini cukup menyelesaikan kebingungan? Waktu yang akan menjawab.