Konflik Diplomatik: Pencabutan Visa Presiden Kolombia oleh AS
ORBITINDONESIA.COM – Keputusan Amerika Serikat mencabut visa Presiden Kolombia Gustavo Petro menjadi sorotan dunia internasional. Langkah ini memicu kritik tajam terkait pelanggaran hukum internasional.
Keputusan ini diambil setelah Petro ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina di New York dan mengkritik kebijakan AS di Gaza. Ia juga menyerukan agar militer AS menolak perintah yang dianggap tidak adil. Respon AS ini mencerminkan ketegangan diplomatik yang meningkat antara Bogota dan Washington.
Dalam konteks politik global, tindakan AS ini bisa dilihat sebagai upaya mempertahankan dominasi diplomatiknya. Namun, dengan semakin banyaknya kritik terhadap kebijakannya di Timur Tengah, langkah ini justru bisa memperburuk citra AS. Data menunjukkan bahwa serangan Israel di Gaza telah menewaskan puluhan ribu orang, memicu kecaman internasional.
Tindakan AS mencabut visa Petro merupakan contoh nyata penggunaan diplomasi sebagai alat tekan. Meskipun demikian, langkah ini bisa menjadi bumerang, memperkuat posisi Petro di mata para pendukungnya yang melihatnya sebagai pejuang kebebasan berekspresi. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang netralitas AS sebagai tuan rumah PBB.
Dengan ketegangan yang semakin meningkat, pertanyaan besar muncul: bagaimana masa depan hubungan diplomatik antara Kolombia dan AS? Apakah tindakan ini akan memicu perubahan dalam pendekatan diplomasi internasional? Hanya waktu yang dapat menjawabnya.
(Orbit dari berbagai sumber, 29 September 2025)