Rupiah Terpuruk: Akankah Kebijakan Fiskal Selamatkan?
ORBITINDONESIA.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami tekanan, menimbulkan kekhawatiran di kalangan ekonom dan investor. Namun, optimisme muncul dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang yakin bahwa pemulihan sudah di depan mata.
Rupiah telah melemah secara signifikan terhadap dolar AS, mencapai level Rp16.738 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat lalu. Pelemahan ini dipicu oleh sentimen negatif terhadap kebijakan bunga deposito bank BUMN yang menarik perhatian pasar.
Purbaya menekankan bahwa pelemahan ini bersifat sementara, dan menyoroti peran kebijakan fiskal serta intervensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Pemerintah telah menggelontorkan dana besar ke sistem perbankan untuk memacu pertumbuhan ekonomi, berharap menarik kembali kepercayaan investor asing.
Investor global lebih tertarik pada prospek pertumbuhan ekonomi daripada suku bunga tinggi, kata Purbaya. Ia menegaskan bahwa kehadiran modal asing didorong oleh keinginan untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, bukan semata-mata karena suku bunga yang menggiurkan.
Saat kebijakan fiskal diuji, pertanyaan tetap: Apakah ekonomi Indonesia cukup menarik bagi investor asing? Keberhasilan dalam menjaga stabilitas rupiah dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi kunci dalam menjawab tantangan ini.