Usulan Otoritas Transisi Gaza: Blair dan Tantangan Diplomasi
ORBITINDONESIA.COM – Dukungan AS untuk Tony Blair memimpin Otoritas Transisi Internasional Gaza (GITA) mengundang perhatian dunia. Proposal ini menjanjikan stabilitas namun menimbulkan pertanyaan besar tentang penerimaan warga Palestina.
Konflik berkepanjangan di Gaza memerlukan solusi baru. Usulan untuk mendirikan GITA bertujuan mengawasi transisi politik di wilayah tersebut. Dengan model serupa di Timor Leste dan Kosovo, rencana ini ingin menawarkan stabilitas dan pembaruan politik selama lima tahun ke depan.
Keberhasilan GITA bergantung pada penerimaan lokal dan dukungan internasional. Meski didukung AS, penolakan warga Palestina terhadap Blair menambah lapisan kompleksitas. Pengalaman Blair di Timur Tengah sering dipandang skeptis, terutama karena persepsi negatif terkait perannya sebelumnya.
Penunjukan Blair bisa dilihat sebagai upaya Barat untuk mengendalikan narasi di Gaza. Namun, apakah ini solusi atau hanya strategi politik jangka pendek? Sementara itu, warga Gaza mungkin melihat ini sebagai intervensi lain yang mengabaikan aspirasi mereka.
Apakah GITA akan membawa perdamaian atau justru menambah ketegangan? Hanya waktu dan keterlibatan semua pihak yang bisa menjawab. Dunia berharap, tetapi skeptisisme tetap ada: Bisakah solusi eksternal benar-benar mengatasi masalah internal?
(Orbit dari berbagai sumber, 29 September 2025)