Rekrutmen AI dan Tantangan Pekerja Senior: Analisis Kritis

ORBITINDONESIA.COM – Ketidakadilan dalam proses rekrutmen sering kali menyulitkan pekerja senior untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Studi menunjukkan bahwa pelamar muda memiliki peluang 25% lebih besar untuk mendapatkan wawancara dibandingkan pelamar yang lebih tua.

Isu diskriminasi usia di pasar tenaga kerja bukanlah fenomena baru. Namun, di era digital seperti sekarang, tantangan ini semakin terasa dengan adanya sistem rekrutmen berbasis teknologi yang tidak sepenuhnya netral.

Penggunaan AI dalam rekrutmen seharusnya dapat meningkatkan efisiensi, tetapi kenyataannya, algoritma sering kali mereplikasi bias yang ada. Hal ini terlihat dari penelitian besar yang mengungkapkan kesenjangan peluang antara pekerja muda dan senior.

Perlu ada peninjauan ulang terhadap bagaimana teknologi digunakan dalam proses rekrutmen. Kita harus memastikan bahwa inovasi tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga adil bagi semua pencari kerja, termasuk mereka yang berusia lebih tua.

Apakah kita akan membiarkan teknologi mendikte siapa yang layak bekerja, atau kita akan mengambil langkah untuk memastikan keadilan bagi semua usia? Ini adalah refleksi yang harus kita renungkan bersama. (Orbit dari berbagai sumber, 26 September 2025)