Federal Reserve Pangkas Suku Bunga, Dampak pada Ekonomi AS
ORBITINDONESIA.COM – Keputusan Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 0,25% memicu spekulasi tentang kesehatan ekonomi AS.
Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 0,25% sebagai respon terhadap kekhawatiran akan melemahnya pasar tenaga kerja. Langkah ini didukung oleh mayoritas anggota dewan yang ditunjuk oleh Presiden Donald Trump, meskipun ada satu suara yang menginginkan pemangkasan lebih besar.
Keputusan ini dianggap sebagai langkah pengelolaan risiko, dengan Jerome Powell menekankan bahwa tidak ada urgensi untuk perubahan cepat lainnya. Pasar saham bereaksi beragam, sementara imbal hasil obligasi naik. Mayoritas analis setuju bahwa kondisi stagflasi ringan sedang melanda, ditandai dengan pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang tetap. Dalam jangka panjang, ini dapat mempengaruhi strategi investasi dan posisi portofolio di seluruh sektor.
Beberapa ekonom menyoroti bahwa keputusan ini lebih bersifat dovish, mengisyaratkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Namun, ada perbedaan pandangan yang mencolok mengenai kebijakan suku bunga di masa depan, terutama untuk tahun 2026. Ketidaksepakatan ini bisa menambah volatilitas pasar. Pengamat juga mengkhawatirkan potensi pengaruh politik yang meningkat terhadap keputusan Fed.
Langkah penurunan suku bunga ini menandakan perhatian Fed terhadap risiko pasar tenaga kerja. Namun, dengan proyeksi inflasi yang meningkat, tantangan masih ada. Apakah Fed akan terus memangkas suku bunga dalam menghadapi inflasi yang persisten? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
(Orbit dari berbagai sumber, 26 September 2025)