DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

OPINI: Menggunting di Atas Lipatan, Menteri Partai Nasdem di Kabinet Jokowi Tinggal Menghitung Hari

image
Pepih Nugraha ialah Pegiat Media Sosial, Jurnalis Senior, dan Penulis.

Baca Juga: Anies Baswedan Menuju Lengser: Banjir di Jakarta Belakangan Ini Bikin Geger

Artinya, Anda semua yang merasa diri orang Nasdem yang kini menjabat sebagai wakil menteri, komisaris, dirjen, sekjen, Presdir BUMN, direktur, komisaris, kepala dan lain-lain pimpinan di lembaga pemerintahan, juga lebih baik sejak awal mengemasi barang-barang dari kantor masing-masing, tidak perlu menunggu 20 Oktober 2024 tiba.

Bahkan yang lebih berkemungkinan lagi, Anda semua, orang-orang Nasdem, yang kini sedang menikmati manisnya kue pemerintahan Jokowi, tidak tertutup kemungkinan menghadapi kriminalisasi di KPK maupun Kejaksaan atas nama penggembosan kekuatan politik Nasdem jelang pesta akbar Pemilu 2024.

Apa yang saya bicarakan ini adalah tentang konsekuensi dari sebuah tindakan politik. Tidak akan ada api jika tidak sengaja disulut atau dipantik. Surya Paloh telah menyulut dan memantik api peperangan itu akibat "kesusu" mengusung Anies Baswedan sebagai capres, sebuah figur atau sosok yang selama ini diposisikan sebagai oposisi pemerintahan Jokowi saat ini.

Harus diingat, keberadaan Jokowi dan kabinet yang dibentuknya tidak lepas dari PDIP sebagai partai penguasa (the ruling party) di belakangnya. Sebagai partai penguasa PDIP hanya melihat dua matra  liyan (di luar PDIP), yaitu kawan dan lawan. Kawan koalisi, lawan oposisi. Cuma dua itu. PDIP tentu tidak akan tinggal diam atas manuver Surya Paloh yang bagai "hujan kepagian" ini.

Baca Juga: Anies Baswedan Menuju Lengser: Anies Pamer Sumur Resapan Sebagai Solusi Banjir

Dengan siapa PDIP berkawan, masih sangat terbuka. Ia bisa berkawan dengan Gerindra mengusung Prabowo-Puan. Prabowo adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Puan Maharani adalah "putri mahkota" Boss PDIP Megawati Soekarnoputri.

KIB pun, yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (PAN, PPP, Golkar), bisa diiming-imingi permen kekuasaan jika mau bergabung dengan PDIP. Masih banyak partai lain yang mau bergabung, termasuk PKS sekalipun!

Sekarang, jelas sudah, di mata PDIP sebagai "the ruling party", Surya Paloh dengan Nasdem-nya adalah oposan yang harus dilawan, sebab dengan mengusung Anies Baswedan, "Pak Brewok" itu telah mengobarkan api peperangan, bahkan moncong meriam dan senapannya langsung diarahkan kepada PDIP.

Sayangnya, masih banyak orang-orang Nasdem di tubuh partai penguasa yang masih duduk mencangklong di kursi empuk kekuasaan. Sebagai penguasa, PDIP tentu akan segera melakukan "denasdemisasi" di seluruh organ kekuasaan pemerintah.

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait