Amazon Redefinisikan Inovasi: Eliminasi Birokrasi dan Optimasi Struktural
ORBITINDONESIA.COM – Amazon berambisi menghapus birokrasi yang menghambat inovasi, ujar CEO Andy Jassy.
Amazon, raksasa e-commerce, menghadapi tantangan birokrasi seiring perkembangan skala perusahaan. CEO Andy Jassy mengidentifikasi birokrasi sebagai hambatan bagi budaya inovatif dan kewirausahaan yang esensial dalam perusahaan teknologi. Dalam upaya merampingkan struktur, Jassy menetapkan beberapa inisiatif strategis untuk memperbaiki kultur perusahaan.
Sejak September lalu, Amazon memperkenalkan kebijakan kerja lima hari seminggu, meningkatkan rasio pekerja-manajer, dan menciptakan 'no bureaucracy email alias'. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan responsivitas perusahaan. Hingga kini, lebih dari 450 proses telah diubah berdasarkan masukan dari 1,500 email karyawan. Hal ini menggambarkan komitmen Amazon untuk terus beradaptasi dan berinovasi di tengah tantangan birokrasi yang ada.
Pandangan Jassy bahwa birokrasi adalah musuh inovasi mencerminkan filosofi perusahaan teknologi besar yang harus tetap lincah. Dengan langkah-langkah seperti ini, Amazon berusaha menjaga dinamika startup meski beroperasi pada skala global. Namun, pertanyaan muncul terkait dampak jangka panjang dari perubahan ini, terutama bagi karyawan yang terkena dampak otomatisasi dan efisiensi yang digerakkan oleh AI.
Amazon tengah memasuki fase penting dalam evolusi budaya korporatnya. Upaya mengurangi birokrasi ini bisa menjadi pelajaran bagi perusahaan besar lainnya. Namun, penting untuk terus memonitor dampaknya pada pekerja dan budaya kerja. Apakah langkah ini akan membawa Amazon ke puncak inovasi baru atau menghadirkan tantangan lain di masa depan?
(Orbit dari berbagai sumber, 22 September 2025)