ESG dan DEI: Korban Terbaru Gerakan Anti-Woke Global

ORBITINDONESIA.COM – Inisiatif industri yang mempromosikan ESG dan DEI akhirnya menyerah pada gelombang anti-woke yang terus meluas.

Gerakan anti-woke telah berkembang pesat, menargetkan berbagai inisiatif progresif di seluruh dunia. Inisiatif ESG (Environmental, Social, and Governance) dan DEI (Diversity, Equity, and Inclusion) di sektor perdagangan menjadi korban terbaru. Setelah mendapat tekanan yang intens, banyak pelaku industri mulai menarik dukungan mereka.

Data menunjukkan bahwa penolakan terhadap ESG dan DEI di beberapa negara meningkat seiring dengan perubahan politik dan sosial. Menurut laporan terbaru, lebih dari 40% perusahaan mengurangi fokus mereka pada kebijakan keberlanjutan dan inklusi. Tren ini memperlihatkan bagaimana ideologi anti-woke mempengaruhi kebijakan bisnis global.

Beberapa analis berpendapat bahwa pergeseran ini mencerminkan kemunduran dalam komitmen terhadap tanggung jawab sosial. Namun, pihak lain menganggapnya sebagai penyeimbangan kembali antara profitabilitas dan nilai-nilai sosial. Di tengah polaritas ini, penting untuk mengevaluasi dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan.

Keberhasilan atau kegagalan gerakan anti-woke dalam menekan inisiatif ESG dan DEI akan memiliki implikasi besar bagi masa depan bisnis global. Apakah kita akan melihat komitmen baru terhadap nilai-nilai sosial atau justru kemunduran, masih menjadi pertanyaan terbuka yang menantang kita untuk berpikir lebih kritis.

(Orbit dari berbagai sumber, 22 September 2025)