Regulasi Lisensi: Prioritas Konsumen atau Kenyamanan Institusi?

ORBITINDONESIA.COM – Regulasi lisensi di sektor keuangan harus lebih memprioritaskan konsumen daripada kenyamanan institusi, demikian pendapat Assured Support dalam menanggapi laporan lisensi dari Financial Services Council (FSC).

Masalah klasik dalam industri jasa keuangan adalah konflik kepentingan dan kegagalan budaya yang berulang kali muncul pada lembaga besar. Hal ini terungkap dalam investigasi komisi kerajaan Hayne yang mengungkapkan pelanggaran sistemik. Situasi ini menyebabkan regulasi yang lebih ketat dan biaya kepatuhan yang meningkat.

Sejak komisi kerajaan, banyak penasihat beralih ke model lisensi mandiri untuk menghindari risiko reputasi dari kegagalan institusional. Assured Support mengkritik laporan FSC karena tidak mengakui permasalahan besar ini. Mereka mengusulkan model lisensi baru yang lebih mencerminkan kontrol dan akuntabilitas, daripada hanya fokus pada ukuran atau struktur.

Assured Support menyoroti bahwa konsumen tidak dirugikan oleh struktur lisensi, tetapi oleh buruknya nasihat dan tidak jelasnya akuntabilitas. Pandangan baru yang diusulkan bisa membantu fokus pada risiko nyata dan budaya dalam setiap model lisensi.

Penting bagi pembuat kebijakan untuk menilai kembali pendekatan mereka terhadap regulasi lisensi dengan mengutamakan hasil konsumen. Dengan kolaborasi yang berkelanjutan dan usulan berbasis bukti, ada peluang langka untuk membentuk kembali ekspektasi dan budaya di seluruh sektor.

(Orbit dari berbagai sumber, 22 September 2025)