Seni dan Budaya Populer: Alat Perlawanan yang Kuat dan Abadi
ORBITINDONESIA.COM – Seni dan budaya populer seringkali dianggap hanya sebagai hiburan. Namun, pakar komunikasi dan budaya, Fajar Junaidi, menegaskan bahwa keduanya memiliki peran penting sebagai media perlawanan yang efektif, mampu menyampaikan pesan kritis dan menyatukan komunitas.
Seni dan budaya populer telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat. Namun, seringkali keberadaannya direduksi menjadi sekadar hiburan semata. Padahal, elemen-elemen ini menyimpan potensi besar sebagai sarana komunikasi kritis dan alat perlawanan terhadap struktur sosial dan politik yang mapan.
Sejarah mencatat bagaimana seni dan budaya populer berperan dalam berbagai gerakan sosial. Misalnya, musik rap dan hip-hop yang lahir dari keresahan sosial di Amerika Serikat, atau teater rakyat yang menjadi media kritik di Indonesia. Data menunjukkan bahwa konsumsi budaya populer meningkat signifikan, seiring dengan kemampuannya menyampaikan isu-isu sosial secara efektif kepada generasi muda.
Dari perspektif kritis, seni dan budaya populer adalah jembatan antara masyarakat dan ide-ide perubahan. Melalui pesan yang tajam dan simbolisme yang kuat, keduanya dapat memengaruhi opini publik dan mendorong aksi kolektif. Ini menunjukkan bahwa seni bukan sekadar estetika, melainkan juga alat politik yang nyata.
Memahami seni dan budaya populer sebagai alat perlawanan mengajak kita untuk melihatnya lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah ajakan untuk merenungkan peran kita dalam mendukung karya-karya yang membawa perubahan positif. Apakah kita siap menjadi bagian dari perubahan tersebut?
(Orbit dari berbagai sumber, 22 Agustus 2025)