Hamzah Sulaiman: Antara Bisnis, Budaya, dan Spiritualitas Jawa
ORBITINDONESIA.COM – Hamzah Sulaiman, yang dikenal sebagai Raminten, meninggalkan jejak kuat di Yogyakarta dengan dedikasinya pada bisnis, seni, dan budaya. Sosoknya menjadi teladan bagi banyak orang.
Hamzah Sulaiman, atau Raminten, bukan sekadar pebisnis sukses. Lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, ia menembus batas-batas budaya untuk menjadi ikon di Yogyakarta. Awalnya dikenal sebagai pemeran ketoprak, ia kemudian menahkodai Hamzah dan Raminten Group, sebuah konglomerat bisnis yang meliputi batik, rumah makan, hingga seni pertunjukan.
Keberhasilan Raminten tidak hanya terletak pada etos kerja kerasnya, tetapi juga keberpihakannya pada inklusivitas. Ia membuka ruang bagi drag queen dan komunitas LGBT di Yogyakarta melalui Raminten Cabaret Show. Meski sempat mendapat persekusi, Raminten tetap teguh mempertahankan wadah seni tersebut. Hal ini menunjukkan keberanian dan komitmennya untuk merangkul perbedaan dalam masyarakat.
Raminten adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai budaya dan spiritualitas dapat selaras dengan dunia bisnis. Meski tidak menyelesaikan pendidikan formal di bidang bisnis, ia berhasil mengelola berbagai usaha dengan mengedepankan moralitas dan manfaat bagi orang lain. Keterlibatannya dengan keraton Yogyakarta juga menunjukkan dedikasinya terhadap budaya Jawa.
Hamzah Sulaiman alias Raminten meninggalkan warisan yang lebih dari sekadar bisnis. Ia menunjukkan bahwa keberhasilan sejati adalah ketika kita dapat membawa manfaat bagi orang lain. Dengan semangatnya yang terus membara, akankah generasi penerus mampu melanjutkan jejaknya dalam mengharmoniskan bisnis, budaya, dan spiritualitas?
(Orbit dari berbagai sumber, 22 Agustus 2025)