DECEMBER 9, 2022
Buku

Mengulas Buku Malcolm Gladwell, "Talking to Strangers" tentang Kegagalan Memahami Orang Asing

image
Malcolm Gladwell, dalam bukunya Talking to Strangers (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Memahami orang asing adalah tantangan yang sudah lama dan terus menerus, setua peradaban itu sendiri, seterus perkembangan bahasa, perdagangan, dan diplomasi. Namun di dunia modern yang saling terhubung, tantangan ini menjadi semakin rumit dan berisiko. 

Malcolm Gladwell, dalam bukunya Talking to Strangers, menunjukkan bahwa kegagalan memahami orang asing sering kali bukan karena kebodohan atau niat jahat, melainkan karena bias-bias kognitif yang melekat dalam cara kita berinteraksi. 

Dua kisah nyata—Sandra Bland dan Amanda Knox—menjadi cermin tragis dari bahaya salah tafsir ini.
Pada Juli 2015, Sandra Bland, seorang perempuan Afrika-Amerika penuh semangat dan cita-cita, sedang memulai bab baru hidupnya. 

Baca Juga: Resensi Buku Bayangan yang Tumbuh dari Revolusi: Membaca The New Class (1957) Karya Milovan Djilas

Ia baru diterima bekerja di almamaternya, Prairie View A&M University, dan berencana melanjutkan studi magister. 
Namun, perjalanan pulangnya dari kampus berakhir tragis. Di jalan raya, ia dihentikan oleh polisi bernama Brian Encinia karena tidak menyalakan lampu sein. 

Awalnya interaksi berlangsung normal, tetapi memburuk ketika Bland menolak mematikan rokoknya di dalam mobil.
Encinia menafsirkan nada suara dan ekspresi Bland sebagai tanda bahaya. Bagi Gladwell, inilah contoh bagaimana keyakinan pada transparency — gagasan bahwa perilaku luar mencerminkan kondisi batin secara akurat— dapat menjadi jebakan mematikan. 

Bland sedang frustrasi dan defensif, tetapi Encinia melihatnya sebagai ancaman. Ia bertindak agresif, mengeluarkan stun gun, dan menahan Bland. Tiga hari kemudian, Bland ditemukan meninggal di sel tahanan. 

Baca Juga: Resensi Buku Guns, Germs, and Steel: Menyingkap Peta Kemenangan dan Membaca Ulang Guns, Germs, and Steel (1997)

Gladwell menyebut kasus ini sebagai “konvergensi kegagalan” — ketika asumsi keliru, bias perilaku, dan kesalahpahaman konteks bertemu dalam satu titik.

Kasus Amanda Knox di Italia pada 2007 memberikan pelajaran serupa. Knox, seorang mahasiswa Amerika, dituduh membunuh teman sekamarnya, Meredith Kercher. 

Bukti fisik lemah, tetapi perilakunya di mata polisi dan media dianggap “mencurigakan.” Knox melakukan split di kantor polisi, tersenyum, memeluk pacarnya, dan berbicara dengan santai, perilaku yang menurutnya normal, tetapi dianggap tidak pantas bagi seseorang yang berduka. 

Baca Juga: Resensi Buku Collapse (2005): How Societies Choose to Fail or Succeed Karya Jared Diamond

Gladwell menyebut ini mismatch: orang yang bersalah bisa tampak tidak bersalah, dan orang yang tidak bersalah bisa terlihat seolah menyembunyikan sesuatu.

Halaman:

Berita Terkait