DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku "The Power of Now" Karya Eckhart Tolle: Kebebasan Spiritualitas dan Kebahagiaan Sejati

image

ORBITINDONESIA.COM - Apa hal yang paling sering kita abaikan: saat ini?
Melalui buku The Power of Now, Tolle mengurai secara perlahan, namun mengena, bagaimana penderitaan manusia kerap kali bersumber dari keterikatan pada masa lalu dan kekhawatiran akan masa depan.

Ia menegaskan bahwa kunci kebebasan spiritual, bahkan kebahagiaan sejati, terletak pada satu momen yang paling nyata—yakni saat ini, the now.

Inti dari buku ini adalah ajakan untuk menyadari bahwa pikiran manusia cenderung hidup di waktu yang tidak nyata.

Baca Juga: Menghidupkan Api Batin: "Buku Do It With Your Passion" karya Ken Robinson

Kita memutar ulang masa lalu yang sudah tak bisa diubah, atau menciptakan ketakutan akan masa depan yang belum tentu terjadi.

Tolle menyebut pola ini sebagai identifikasi diri dengan pikiran—di mana ego membangun narasi tentang “aku” berdasarkan waktu.

Padahal, menurutnya, diri sejati kita justru ditemukan saat kita hadir sepenuhnya, dalam keheningan batin yang tak diwarnai pikiran.

Baca Juga: Resensi Buku How Democracies Die (2018) Karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt: Membaca Ulang Demokrasi Kontemporer

Bagian paling menggugah dalam buku ini adalah ketika Tolle menjelaskan bahwa penderitaan bukan datang dari situasi itu sendiri, tetapi dari resistensi kita terhadap kenyataan.

Sakit hati, kemarahan, dan kekecewaan tumbuh karena kita menolak apa yang sedang terjadi.

Maka, dengan menerima saat ini—apa pun bentuknya—kita membuka diri terhadap kedamaian yang tak tergantung kondisi luar.

Baca Juga: Resensi Buku Why Nations Fail (2012) karya Daron Acemoglu dan James A. Robinson: Analisis Kegagalan Sebuah Negara

Kedamaian itu, bagi Tolle, bukan sekadar emosi, melainkan kesadaran akan eksistensi murni.

Halaman:

Berita Terkait