Wagub Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi: Donat Tuli Wujud Kemandirian Difabel yang Menginspirasi
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 03 Agustus 2025 11:46 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi mengatakan, Donat Tuli Café Mella dan Rumah Qur’an Tuli Nur Afiah, merupakan wujud kemandirian difabel yang menginspirasi.
Fatmawati Rusdi sengaja mengunjungi dan meninjau langsung proses produksi donat dan kerajinan tangan karya karyawan tuna rungu di Donat Tuli dan Rumah Qur’an Tuli Nur Afiah, yang menjadi simbol kemandirian dan inklusi komunitas tuli.
"Saya merasa sangat senang dan bangga bisa hadir di tengah teman-teman tuli. Ini adalah bagian dari komitmen dan kepedulian kami di pemerintah provinsi,” ujar Fatmawati Rusdi dalam keterangannya di Makassar, Minggu, 3 Agustus 2025.
Baca Juga: Tokopedia dan ShopTokopedia Beri Pelatihan Bisnis untuk UMKM dari Komunitas Difabel Berdaya Solo
Wagub menekankan pentingnya membumikan konsep pembangunan inklusif dalam kebijakan nyata. Bukan hanya dalam bentuk narasi, tetapi harus dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
“Kami ingin melihat pembangunan yang tidak meninggalkan siapa pun. Setiap manusia punya potensi, dan tugas kita semua adalah memastikan potensi itu bisa tumbuh,” kata Fatmawati.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menghapus stigma terhadap penyandang disabilitas. Ia mengajak mereka untuk terus berkarya, percaya diri, dan mengambil bagian dalam pembangunan daerah.
Baca Juga: Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pengukuran Bantuan Kaki Palsu Difabel
“Jangan merendahkan diri karena kekurangan. Terus asah potensi, terus berkarya. Kita tunjukkan bahwa disabilitas juga punya ruang yang sama dalam membangun Sulsel,” tegasnya.
“Mari kita dorong kemandirian. Bukan karena belas kasihan, tapi karena penghargaan terhadap potensi,” lanjut Wagub.
Sementara Ramlah, perintis dua tempat itu menceritakan perjuangannya membangun usaha sejak 2010, dari menitip donat di warung kecil hingga kini mempekerjakan delapan karyawan tuna rungu dan mencatat omzet harian Rp2–3 juta.
Baca Juga: Menko PM Muhaimin Iskandar: Masyarakat Kategori Difabel, Lansia, dan ODGJ Akan Dapat Bansos Abadi
Usahanya tumbuh pesat setelah mendapatkan dukungan fasilitas rebranding dari pemerintah. Bahkan beberapa mantan karyawannya telah membuka usaha sendiri.