Catatan Denny JA: Yang Benar dan Yang Keliru dalam Keputusan Kontroversial Danantara
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 02 Agustus 2025 08:30 WIB

• sistem evaluasi independen untuk Dewan Komisaris,
• publikasi transparan struktur kompensasi kepada publik.
3. Libatkan KPK, Satgas BUMN Bersih, dan masyarakat sipil dalam mendesain ulang sistem insentif yang adil, kontekstual, dan menjunjung kepercayaan publik.
Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA
-000-
“Keadilan bukanlah memberi yang sama, tetapi memberi sesuai beban dan peran.”
Jika reformasi ini tak membedakan antara pengawas pasif dan pengawas aktif, maka ia kehilangan keadilannya, kehilangan kejujurannya, dan kehilangan efektivitasnya.
Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA
Pengawas yang tak dihargai cenderung abai pada risiko strategis. Sistem Two Tier memerlukan keseimbangan - menghargai kinerja pengawasan bukanlah pelanggaran etika, melainkan bentuk keadilan struktural.
BUMN adalah tubuh raksasa yang menjaga aset publik. Direksi adalah kaki, yang bergerak cepat.
Tapi komisaris adalah mata dan telinga. Jika mata dibuat kabur dan telinga dimatikan, kita sedang membiarkan raksasa itu berlari dalam gelap.
Bulan memang purnama,