Wakil PM Kamboja Sun Chanthol Usulkan Trump Raih Nobel Perdamaian atas Upaya Redam Konflik
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 02 Agustus 2025 03:12 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol menyatakan, negaranya hendak mengusulkan penganugerahan Nobel Perdamaian kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas upayanya membantu mengakhiri perang dengan Thailand, Jumat, 1 Agustus 2025.
"Dia (Trump) harus mendapat hadiah Nobel, tak hanya atas kontribusinya terhadap Kamboja tapi juga di tempat lain," kata Sun Chanthol dalam wawancara bersama media the Wall Street Journal.
Sun Chanthol mengatakan bahwa negaranya tak mungkin sepakat mengakhiri perang dengan Thailand tanpa kontribusi Trump,
Baca Juga: Gencatan Senjata Kamboja-Thailand Resmi Berlaku pada Senin Pukul 24:00
Pada 27 Juli lalu, Trump mengatakan bahwa AS tak akan melanjutkan negosiasi dagang dengan negara-negara yang sedang mengalami konflik serta mendorong Kamboja dan Thailand untuk segera melakukan perundingan gencatan senjata.
Untuk menunjukkan keseriusan Kamboja mengusulkan Nobel Perdamaian kepada Trump, Sun mengungkapkan rencana pemerintahnya untuk segera berkomunikasi dengan Komite Nobel di Norwegia terkait hal tersebut.
Ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja memuncak menjadi pertempuran bersenjata pada 24 Juli lalu. Setelah bentrokan di area perbatasan, militer kedua negara terlibat dalam baku tembak.
Baca Juga: Kolaborasi Garisbawahi Komitmen Damai Atasi Konflik Thailand-Kamboja
Militer Kamboja meluncurkan serangan roket ke Thailand yang mengenai sasaran sipil di negara tersebut, sementara Thailand membalas dengan serangan udara terhadap militer Kamboja.
Kedua pihak melaporkan jatuhnya korban jiwa, termasuk di kalangan warga sipil, akibat pertempuran yang terjadi.
Menyusul pertemuan antara PM Kamboja Hun Manet dan Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai yang dimediasi PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Senin lalu, kedua pihak sepakat terhadap gencatan senjata segera.***