DECEMBER 9, 2022
Internasional

Menlu Abbas Araghchi: Iran Pastikan Komitmen Non-Proliferasi Nuklir, Siap Lanjutkan Dialog dengan AS

image
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi (Foto: The Arab Weekly)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, Sabtu, 12 Juli 2025 menyatakan Teheran berkomitmen terhadap Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dengan mengatakan “program nuklir Iran sejak awal bersifat damai dan akan terus demikian".

Abbas Araghci menegaskan, Teheran “akan tetap menjadi anggota NPT., serta kerja sama Teheran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tidak akan dihentikan, tetapi akan “mengambil bentuk baru demi menjamin keamanan fasilitas nuklirnya,” demikian laporan Kantor Berita Tasnim.

Dalam pertemuan dengan para duta besar dan kepala misi asing yang bermarkas di Teheran, Abbas Araghchi menegaskan “fakta bahwa sistem non-proliferasi dapat begitu mudah dilanggar merupakan sebuah kerugian — bukan hanya bagi Iran, tetapi juga bagi komunitas internasional dan hukum internasional.”

Baca Juga: Menlu Iran Abbas Araghchi Sebut Tidak Ada Kesepakatan yang Dibuat untuk Lanjutkan Pembicaraan dengan AS

Ia juga menyampaikan bahwa “Teheran telah menerima banyak pesan dari Amerika Serikat yang menunjukkan niat untuk melanjutkan perundingan,” seraya menambahkan bahwa Iran “tidak takut ataupun ragu untuk bernegosiasi selama kepentingan dan manfaat rakyat Iran tetap terjaga.”

“Berdasarkan undang-undang  yang ditetapkan parlemen, kerja sama kami dikelola melalui Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, dan setiap permintaan IAEA akan dikaji satu per satu oleh dewan ini sebelum diputuskan,” jelas Araghchi.

Ia juga mengingatkan adanya “risiko serius” terkait fasilitas nuklir Iran, termasuk “bahaya kebocoran radioaktif dan ancaman dari amunisi yang belum meledak akibat agresi Amerika Serikat.”

Baca Juga: Menlu Abbas Araghchi: Iran Larang Kepala IAEA Masuki Wilayah dan Pantau Fasilitas Nuklirnya

Konflik bersenjata selama 12 hari antara Israel dan Iran pecah pada 13 Juni setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara ke situs militer, nuklir, dan sipil Iran, menewaskan sedikitnya 606 orang dan melukai 5.332 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Iran.

Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) ke wilayah Israel yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, berdasarkan data dari Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik tersebut akhirnya dihentikan setelah gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat mulai berlaku pada 24 Juni.***

Berita Terkait