DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kembali Kritik Trump, Elon Musk Sebut Kejahatan Seksual Jeffrey Epstein Jadi Prioritas Partainya

image
Elon Musk, pemilik Starlink (Foto: Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Miliarder teknologi Elon Musk kembali mengkritik mantan sekutunya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terkait kasus pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein, dengan mengatakan bahwa partai barunya, America Party, akan fokus untuk merilis dokumen terkait kasus tersebut.

“Bagaimana bisa orang percaya pada Trump jika dia tidak mau merilis dokumen Epstein?” tulis Elon Musk di platform media sosial miliknya X, pada Selasa, 8 Juli 2025.

Saat seorang pengguna bertanya apakah mengungkap dokumen tersebut menjadi prioritas utama bagi America Party, Elon Musk mengiyakan dengan mengunggah emoji "100".

Baca Juga: Laporan Sebut Trump Akan Jual Mobil Tesla Miliknya, Perseteruannya dengan Musk Berisiko

Hubungan antara Trump dan Musk, yang dulunya pendonor terbesar untuk sang presiden, telah memburuk menjadi pertikaian publik yang pahit sejak Musk mulai mengkritik kebijakan Trump yang disebutnya “Big Beautiful Bill,” dan menyebutnya “benar-benar gila dan merusak.”

Bulan lalu, Musk mengusulkan pembentukan partai politik baru, bertanya kepada para pengikutnya di X apakah ini saatnya untuk membentuk partai baru di Amerika yang benar-benar mewakili 80 persen masyarakat di tengah.

Ia kemudian mendukung usulan salah satu pendukung untuk menamai partai baru tersebut “America Party”, mirip dengan America PAC (Political Action Committee) yang ia luncurkan tahun lalu, dan telah menghabiskan 239 juta dolar AS (Rp3,89 triliun) untuk mendukung Trump serta kandidat Partai Republik lainnya dalam Pemilu 2024.

Baca Juga: Elon Musk: AS Bisa Terjerumus ke Dalam "Perbudakan Utang" Akibat RUU Belanja Negara yang Diajukan Trump

Pengusaha teknologi itu sebelumnya sempat menyerukan pemakzulan Trump, mengklaim Trump muncul dalam dokumen yang berkaitan dengan mendiang pelaku kejahatan seksual yang sudah meninggal yakni Epstein, meski ia kemudian menarik kembali klaimnya.

Foto Trump bersama Epstein sudah lama beredar di publik, namun Trump menyatakan bahwa ia tidak menyadari kejahatan yang dilakukan Epstein, yang telah divonis karena menyediakan anak di bawah umur untuk tujuan prostitusi dan perdagangan seks.

Jaksa Agung AS, Pam Bondi, baru-baru ini menyatakan pemerintah AS tidak akan merilis daftar klien Epstein karena daftar tersebut disebut-sebut tidak pernah ada.

Baca Juga: Miliarder Elon Musk Usul Buat Partai Baru di AS, Presiden Donald Trump Menanggapi dengan Keras

Tindakan pemerintahan Trump yang menarik kembali janji untuk merilis dokumen yang selama ini dicari oleh sekutu-sekutu konservatif, telah menuai kritik dari berbagai pihak.***

Berita Terkait