DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Dilema Batin Petugas Perbatasan dan Luka Sosial Lainnya

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Filmorita oleh Sasjira menuturkan kisah diaspora dan ibu yang terpisah 27 tahun dari anak kandungnya.

Pemergian Tanpa Amaran menyuarakan rasa bersalah seorang ibu setelah anaknya bunuh diri.

Hamri Manoppo mengecam ketidakadilan tambang emas rakyat.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Puisi, dan Apapun, tak Pernah Cukup, Lalu Mengapa Lahir Puisi Esai

Nur Hafizah Hasrin mengangkat sunyi lansia yang dilupakan.

Amirah Abdullah memuliakan jururawat COVID-19.

Hanom Ibrahim menziarahi luka lama tragedi Memali.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Ketika Kita Diam Saja Melihat 1300 Anak-anak Dibunuh

Topik-topik ini penting karena menyuarakan mereka yang terpinggirkan: anak kecil, lansia, migran, rakyat miskin, hingga suara batin para petugas garis depan.

Puisi-puisi ini adalah arsip empati, sekaligus cermin peradaban.

-000-

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: 100 Tahun Gedung Bunga Rampai

Puisi esai, seperti 10 karya di atas, bukan sekadar genre sastra. Ia adalah jembatan antara fakta dan emosi, antara sejarah dan dramatisasi.

Halaman:

Berita Terkait