Puisi Satrio Arismunandar: Pulanglah, Pak!
ORBITINDONESIA.COM - Pulanglah, Pak!
Langkahmu kutunggu di ambang pintu
bayi kita yang mungil
masih menetek pada resahku,
ia mencari hangatmu dalam setiap rengekannya.
Pulanglah, Pak!
Jalanan yang kau lalui bukan lagi sekadar aspal dan debu,
ia kini penuh teriakan,
penuh kepalan yang semula murni menuntut hidup layak,
namun kini ditunggangi bayang-bayang gelap,
yang tak peduli siapa terbakar,
asal bara merambat liar.
Aku tahu, kau berangkat dengan niat sederhana:
hanya ingin pulang membawa uang belanja,
membeli susu, membayar listrik,
menjaga harga diri seorang ayah.
Tapi apa gunanya itu semua
jika tubuhmu terjebak dalam pusaran amarah,
di antara batu yang beterbangan
dan kaca toko yang pecah berhamburan?
Pulanglah, Pak!
Jangan biarkan suaramu tenggelam
di lautan provokasi,
di mana keringat para pekerja jujur
digunakan sebagai tameng,
sementara tangan-tangan tak terlihat
mengail di air keruh.
Ingatlah, Pak—
yang pertama kehilangan nafkah
bukan mereka yang berteriak lantang,
bukan pula mereka yang memancing rusuh,
tapi kita, rakyat kecil,
yang setiap hari berpacu dengan waktu
untuk sekedar bertahan.
Anak kita menunggumu,
ia belum tahu arti demonstrasi,
belum mengerti tentang harga cabai
atau upah minimum.
Yang ia tahu hanya dada ayahnya
tempat ia tertidur pulas.
Pulanglah, Pak!
Biarkan orang-orang yang mencari gaduh
berkelahi dengan bayangan sendiri.
Kau, cukup kembali ke rumah,
kembali ke meja makan sederhana,
kembali ke tawa kecil yang mengisi ruang sempit,
kembali ke hidup yang mungkin getir
tapi masih kita genggam bersama.
Pulanglah, Pak…
sebelum malam makin bising,
sebelum nama rakyat kecil
sekali lagi hanya jadi alasan,
bukan tujuan.
Aku, istrimu,
tak meminta banyak:
hanya tubuhmu yang utuh,
hatimu yang tenang,
dan langkahmu yang kembali.
Pulanglah, Pak!
Rumah ini tak butuh pahlawan jalanan,
rumah ini hanya butuh seorang ayah
yang esok pagi masih bisa
menggendong bayinya.
Depok, 2 September 2025
*Dr. Ir. Satrio Arismunandar, M.Si., MBA* adalah penulis buku dan wartawan senior. Saat ini menjabat Pemimpin Redaksi media online OrbitIndonesia.com dan majalah pertahanan/geopolitik/hubungan internasional ARMORY REBORN.
Ia saat ini menjadi Staf Ahli di Biro Pemberitaan Parlemen, Sekretariat Jenderal DPR RI. Juga, Sekjen Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA (sejak Agustus 2021).
Ia pernah menjadi jurnalis di Harian Pelita (1986-1988), Harian Kompas (1988-1995), Majalah D&R (1997-2000), Harian Media Indonesia (2000-2001), Executive Producer di Trans TV (2002-2012), dan beberapa media lain.
Mantan aktivis mahasiswa 1980-an ini pernah menjadi salah satu pimpinan DPP SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) di era Orde Baru pada 1990-an. Ia ikut mendirikan dan lalu menjadi Sekjen AJI (Aliansi Jurnalis Independen) 1995-1997.
Ia lulus S1 dari Jurusan Elektro Fakultas Teknik UI (1989), S2 Program Studi Pengkajian Ketahanan Nasional UI (2000), S2 Executive MBA dari Asian Institute of Management (AIM), Filipina (2009), dan S3 Filsafat dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI (2014). Disertasinya tentang perilaku korupsi elite politik di Indonesia dalam perspektif strategi kebudayaan.
Buku yang pernah ditulisnya, antara lain: Perilaku Korupsi Elite Politik di Indonesia: Perspektif Strategi Kebudayaan (2021); Lahirnya Angkatan Puisi Esai (2018); Hari-hari Rawan di Irak (2016); Mereka yang Takluk di Hadapan Korupsi (kumpulan puisi esai, 2015); Bergerak! Peran Pers Mahasiswa dalam Penggulingan Rezim Soeharto (2005); Megawati, Usaha Taklukkan Badai (co-writer, 1999); Di Bawah Langit Jerusalem (1995); Catatan Harian dari Baghdad (1991); Antologi 50 Opini Puisi Esai Indonesia (Antologi bersama, 2018); Kapan Nobel Sastra Mampir ke Indonesia? (2022); Direktori Penulis Indonesia 2023 (2023).
Pernah mengajar sebagai dosen tak tetap di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), IISIP, President University, Universitas Bakrie, Sampoerna University, Kwik Kian Gie School of Business, dan lain-lain.
Kontak/WA: 0812 8629 9061. E-mail: sawitriarismunandar@gmail.com ***
.jpg)
