DECEMBER 9, 2022
Internasional

Pemimpin Houthi Yaman Sebut 309 Rudal dan Drone Sudah Diluncurkan ke Israel sejak Pertengahan Maret

image
Pasukan Houthi di Yaman (Foto: ANTARA)

ORBITINDONESIA.COM -- Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, pada Kamis, 26 Juni 2025 mengatakan, pasukannya telah meluncurkan 309 rudal balistik, rudal hipersonik, dan drone ke Israel sejak pertengahan Maret, sebagai bagian dari apa yang kelompok itu sebut sebagai fase kedua dari kampanye militer mereka.

Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi untuk menandai Tahun Baru Islam, yang disiarkan oleh Al-Masirah TV milik Houthi, al-Houthi menyatakan bahwa 25 rudal dan drone telah diluncurkan hanya pada bulan ini, dalam apa yang dia sebut sebagai "operasi militer kualitatif untuk mendukung Gaza".

Dia menegaskan kembali bahwa Laut Merah tetap ditutup bagi lalu lintas maritim yang terkait dengan Israel, dan menuduh Israel melanjutkan serangannya di Gaza dengan dukungan dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Kelompok Houthi Sebut Siap Lakukan Pertukaran Semua Tawanan dengan Pemerintah Yaman

Al-Houthi juga menyerukan aksi unjuk rasa besar-besaran pada Jumat, 27 Juni 2025 di Sanaa dan wilayah lain yang dikuasai Houthi untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan untuk memberi selamat kepada Iran atas apa yang dia sebut sebagai "kemenangan besar dan kesetiaan".

Sementara itu, pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menuding Korps Garda Revolusi Islam Iran (Islamic Revolutionary Guard Corps/IRGC) secara langsung mengendalikan sistem peluncuran rudal yang digunakan oleh pasukan Houthi.

Menteri Informasi Yaman Moammar al-Eryani mengatakan, Teheran menggunakan Yaman sebagai "platform rudal canggih" untuk mengancam keamanan regional dan internasional sembari menghindari konfrontasi langsung.

Baca Juga: Houthi Ancam Serang Kapal Barang Amerika Serikat di Laut Merah

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, mulai menargetkan Israel pada November 2023, beberapa pekan setelah pecahnya konflik Israel-Hamas di Gaza, dalam apa yang mereka sebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait