Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 24 Juni 2025 06:38 WIB

Pidato bersejarah Bung Hatta, “Mendayung di Antara Dua Karang” (2 September 1948), menjadi fondasi politik luar negeri Indonesia.
Prinsip bebas-aktif tetap dijaga dari era Soekarno, Soeharto, hingga Jokowi dan Prabowo. Indonesia bukan bagian NATO, bukan sekutu militer AS, dan tidak memiliki musuh permanen.
“Kami tidak ingin menjadi satelit dari blok mana pun.”
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya
— Mohammad Hatta, 1948
3. Bukan Target Strategis Nuklir
Indonesia:
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?
• Tidak punya pangkalan militer asing.
• Tidak punya senjata nuklir.
• Tidak punya instalasi global yang bisa jadi incaran pertama serangan adidaya.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Berapa Banyak Lagi Kematian yang Kau Tunggu?
Sebaliknya, negara seperti Jepang, Jerman, Inggris, dan Korea Selatan justru lebih rentan karena menjadi basis militer asing