Waduh, Bakal Calon Presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay Ditembak di Kepala
- Penulis : M. Ulil Albab
- Senin, 09 Juni 2025 11:29 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Bakal calon presiden Kolombia Miguel Uribe Turbay ditembak di kepala pada Sabtu, 7 Juni 2025 di Bogota, demikian laporan media setempat.
Menurut laporan tersebut, Miguel Uribe Turbay, bakal calon presiden berhaluan kanan tersebut diserang dan ditembak enam kali oleh seorang pria yang mendekatinya dari belakang.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan wajah dan bagian belakang kepala Miguel Uribe Turbay berlumuran darah ketika pengawalnya bergegas mengevakuasinya ke kendaraan untuk dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Kolombia Akhirnya Sepakat Menerima Penerbangan Deportasi dari AS
Menyusul serangan tersebut, tim keamanan Uribe menembakkan tembakan balasan, sehingga menyebabkan satu orang lainnya terluka.
Sejumlah saksi mata menyebut, insiden tersebut terjadi di tengah acara kampanye yang didatangi Uribe bersama politisi dari partai sayap kanan lainnya di Kolombia.
Saat Uribe menyampaikan ucapan perpisahan menjelang akhir acara, seorang pria dilaporkan melepaskan enam kali tembakan dari senjatanya, dan dua di antaranya mengenai politisi berusia 39 tahun tersebut.
Baca Juga: Kelompok Pertama Migran Kolombia yang Dideportasi AS Tiba di Bandara El Dorado
Beberapa jam sebelum serangan, Uribe sempat mengungkapkan niatnya menuntut sejumlah menteri atas upaya pemerintah melaksanakan sebuah referendum hanya melalui dekret.
Wali Kota Bogota Carlos Fernando Galan memastikan salah seorang pelaku ditangkap di lokasi kejadian.
"Senator Miguel Uribe menerima pertolongan darurat setelah menjadi korban sebuah serangan sore ini di Fontibon. Si pelaku telah ditahan. Seluruh jaringan rumah sakit Bogota bersiaga apabila diperlukan rujukan apapun," kata Galan dalam sebuah pernyataan, sembari menyatakan solidaritas terhadap Uribe dan keluarganya.
Baca Juga: Presiden Kolombia Gustavo Petro: Derita Warga Palestina Seperti yang Dialami Yesus Kristus
Sejumlah politikus lain mengutuk insiden tersebut di media sosial, sementara pemerintah Kolombia "mengecam keras" serangan itu.