BCA Cetak Laba Rp14,1 Triliun Kuartal I 2025
- Penulis : Abriyanto
- Rabu, 23 April 2025 19:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak usaha membukukan laba bersih Rp14,1 triliun kuartal I 2025, tumbuh 9,8 persen secara tahunan (yoy).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu, 23 April 2025 mengatakan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA tumbuh 7,1 persen (yoy) menjadi Rp21,1 triliun, sementara pendapatan selain bunga naik 8,1 persen (yoy) menjadi Rp6,8 triliun.
Dengan demikian, total pendapatan operasional bank mencapai Rp27,9 triliun atau tumbuh 7,4 persen (yoy).
Baca Juga: M Banking BCA Eror, Ini Tips Cepat Mengatasi Agar Transaksimu Tetap Lancar
Selanjutnya, rasio cost to income terkelola dengan baik pada level 28,5 persen. Rasio loan at risk (LAR) dan non performing loan (NPL) juga berada pada tingkat yang terjaga, masing-masing 6 persen dan 2 persen.
Rasio pencadangan NPL berada pada level 180,5 persen dan LAR 66,5 persen, masing-masing di posisi yang cukup solid.
Dari sisi intermediasi, total kredit BCA tumbuh 12,6 persen (yoy) mencapai Rp941 triliun. Pertumbuhan kredit ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan di berbagai sektor serta pertumbuhan pendanaan berkelanjutan.
Pendanaan inti giro dan tabungan (CASA) tumbuh 8,3 persen (yoy) mencapai Rp979 triliun, atau sekitar 82 persen total dana pihak ketiga (DPK).
Menurut Jahja, momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025. Pelaksanaan BCA Expoversary 2025 juga turut menopang pertumbuhan kredit perusahaan.
Seiring tingginya antusiasme masyarakat pada BCA Expoversary 2025, bank memperpanjang pelaksanaan kegiatan tersebut hingga 30 April 2025.
Baca Juga: Menteri PKP Maruarar Sirait: Dukungan BCA Perkuat Pembiayaan Rumah Rakyat
Pertumbuhan pembiayaan BCA ditopang kredit korporasi yang naik 13,9 persen (yoy) menjadi Rp443,4 triliun. Kredit komersial tumbuh 9,9 persen (yoy) mencapai Rp137,4 triliun dan kredit UKM tumbuh 12,9 persen hingga Rp124,5 triliun.