Buku Radhakrishnan Menafsirkan Kitab Suci Bhagavad Gita, Bagian dari Epos Mahabharata
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 22 Maret 2025 06:48 WIB

S. Radhakrishnan. Bhagavad Gita. Penerjemah: Yudhi Murtanto. Penerbit: IRCiSoD. Tebal: 461 hlm.
ORBITINDONESIA.COM - Buku Bhagavad Gita karya S. Radhakrishnan adalah salah satu interpretasi dan terjemahan paling berpengaruh dari kitab suci Bhagavad Gita, yang merupakan bagian dari epos Mahabharata.
Dalam buku ini, S. Radhakrishnan, seorang filsuf dan mantan Presiden India, memberikan penjelasan mendalam tentang makna spiritual, filosofis, dan moral dari Bhagavad Gita.
Baca Juga: Isti Nugroho: Capres, Kisah Mahabharata dan Perselingkuhan
Buku ini menggambarkan percakapan antara Sri Krishna dan Arjuna di medan perang Kurukshetra, di mana Krishna memberikan ajaran tentang dharma (kewajiban), karma (tindakan), bhakti (pengabdian), dan moksha (pembebasan spiritual).
Melalui penafsiran yang mendalam, Radhakrishnan menghubungkan ajaran Bhagavad Gita dengan nilai-nilai filsafat modern, sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
Dengan gaya bahasa yang intelektual dan reflektif, buku ini tidak hanya menjadi referensi utama bagi umat Hindu, tetapi juga bagi siapa saja yang mencari kebijaksanaan hidup dan pemahaman tentang spiritualitas universal.
Baca Juga: Menyibak Dua Sisi Wajah Museum Wayang di Kawasan Kota Tua Jakarta
Radhakrishnan, yang nama lengkapnya Dr. Sarvepalli Radhakrishnan, lahir pada 5 September 1888, Tiruttani, India. Ia wafat pada 17 April 1975, Madras (sekarang Chennai), India. Profesinya adalah filsuf, cendekiawan, negarawan, dan mantan Presiden India.
Dr. Sarvepalli Radhakrishnan adalah seorang filsuf Hindu terkemuka, akademisi, dan politisi India yang dikenal karena kontribusinya dalam memperkenalkan filsafat India ke dunia Barat. Ia adalah seorang pakar dalam bidang filsafat Vedanta dan Hindu, serta dikenal sebagai salah satu pemikir modern yang menghubungkan ajaran spiritual Timur dengan filsafat Barat.
Radhakrishnan menempuh pendidikan di Madras Christian College dan kemudian menjadi profesor filsafat di berbagai universitas ternama, termasuk Universitas Calcutta dan Universitas Oxford. Ia menulis banyak buku dan karya akademik, termasuk interpretasi terkenal dari Bhagavad Gita dan Upanishad.
Baca Juga: Film "Made in Bali" yang Angkat Budaya Wayang Kulit Akan Tayang Perdana di Bioskop, 20 Februari 2025
Dalam dunia politik, ia menjabat sebagai Wakil Presiden India (1952–1962) dan kemudian menjadi Presiden India ke-2 (1962–1967). Hari kelahirannya, 5 September, kini diperingati sebagai Hari Guru di India sebagai penghormatan atas dedikasinya dalam dunia pendidikan.