DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Produksi Rokok di Aceh Besar Meningkat Dalam Tiga Tahun Terakhir

image
Arsip foto - Pekerja melinting rokok di Aceh Besar. ANTARA/M Haris SA

ORBITINDONESIA.COM - Kalangan pelaku usaha rokok di Aceh menyatakan, produksi hasil olahan tembakau tersebut terus meningkatkan dalam tiga tahun terakhir menyusul meningkatkan konsumen dari berbagai daerah di provinsi ujung barat Indonesia.

"Rokok yang kami produksi dalam tiga tahun terakhir meningkatkan. Peningkatan ini karena semakin banyaknya peminat rokok yang kami produksi," kata Amiruddin, pemilik usaha Haba Rokok, di Aceh Besar, Sabtu, 15 Maret 2025.

Haba Rokok merupakan usaha pelintingan rokok di Gampong Lambeugak, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar. Usaha ini masih berskala industri rumahan. Rokok yang diproduksi masuk manual, menggunakan tangan.

Baca Juga: Telkom Wilayah Aceh Beri Edukasi Keamanan Siber untuk Guru dan Pelajar di Aceh Besar

Amiruddin mengatakan, usaha pelintingan rokok tersebut mulai dirintis pada 2021 dengan produksi awal hanya 2.000 batang per hari dengan pekerja enam orang dari warga sekitar.

"Awal-awalnya, tidak terlalu banyak karena rokok yang kami produksi belum dikenal. Rokok yang kami produksi jenis kretek. Promosi yang kami lakukan melalui media sosial, spanduk, dan lainnya. Promosi juga tidak terlalu intens," katanya.

Seiring perjalanan waktu, kata dia, Haba Rokok mulai dikenal masyarakat, sehingga produksi terus meningkatkan pada tahun kedua meningkatkan menjadi 6.000-an per batang, dan kini mencapai 20 ribuan per batang.

Baca Juga: Terkait Efisiensi Anggaran, Pemerintah Aceh Berharap Dana Otonomi Khusus Aceh Tidak Dipotong

Sedangkan pekerja di awal produksi enam orang, terus bertambah menjadi 10 orang. Kini, Haba Rokok mempekerjakan 18 orang, terdiri 14 orang sebagai pelintingan dan empat orang di bagian pengepakan.

"Wilayah pemasaran hampir di semua kabupaten kota di Aceh. Pasar yang belum kami masuki hanya Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, di dua daerah itu belum ada agen kami," kata Amiruddin.

Menyangkut bahan baku, Amiruddin menyebutkan dipasok dari petani tembakau setempat. Kawasan Lambeugak merupakan sentra produksi tembakau di Kabupaten Aceh Besar. Di daerah tersebut ada sekitar 250 petani tembakau dengan total lahan mencapai 150 hektare.

Baca Juga: ASPPI Aceh Besar Dorong Pelaku Pariwisata Kembangkan Pulau Terluar, Seperti Pulo Aceh

"Kami memasok hampir 70 persen tembakau petani dari daerah ini. Total tembakau yang dihasilkan petani di sini mencapai dua ton per sekali panen. Tembakau yang dihasilkan petani di Lambeugak, termasuk hang terbaik," katanya.

Halaman:

Berita Terkait