DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Asosiasi Ingatkan Masyarakat Tak Konsumsi Kopi Berlebihan Selama Puasa Karena Dampak Kafein

image
Sekretaris Jenderal Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) Gusti Laksamana memberikan kiat kepada penikmat kopi agar tidak terkena dampak buruk dari kafein saat berpuasa usai mengikuti sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

ORBITINDONESIA.COM - Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI/SCAI) mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi kopi dalam jumlah yang berlebihan selama menjalankan ibadah puasa, karena dampak kafein yang dapat memengaruhi kesehatan serta aktivitas sehari-hari.

"Kopi itu memiliki efek samping yang perlu diperhatikan sebenarnya adalah jumlah kafeinnya. Jadi kalau jumlah kafein kopinya semakin besar, dari sisi kesehatan dampaknya semakin besar juga," kata Sekretaris Jenderal AKSI Gusti Laksamana kepada ANTARA usai menghadiri konferensi pers di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.

Gusti menekankan, setiap orang mempunyai resistensi yang berbeda-beda terhadap dampak kafein kopi, sehingga kesanggupan tiap orang harus diperiksa terlebih dahulu agar dapat mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Gubernur Sugito: Industri Kopi di Belitung Timur Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat

Salah satunya adalah terbukanya mulut usus akibat jumlah kafein yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh. Mulut usus yang terbuka membuat semua makanan atau zat lain lebih mudah masuk dan akhirnya menyebabkan perut menjadi kembung atau menimbulkan rasa tidak nyaman.

"Jadi semakin banyak kafeinnya, semakin terbuka, dan kita semakin asam, asam lambung itu semakin berpotensi untuk bangkit. Jadi tolong diperhatikan jumlah kafeinnya masuk ke tubuh saja," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan masyarakat dapat mencegah hal tersebut dengan mempelajari jenis kopi. Arabica dan Robusta misalnya, di mana diketahui bahwa Robusta memiliki jumlah kafein tiga kali lipat lebih tinggi dibanding Arabica.

Baca Juga: Ikuti Pameran Kopi, KBRI Tunis Perkenalkan Produk Kopi Indonesia di Tunisia

"Jadi hati-hati, kalau misalnya kita sudah ukur jatah kita sanggup tiga kali sehari, kalau minumnya Robusta ya sudah satu kali saja karena hitungannya sudah sama dengan tiga kali minum kopi," ujar Gusti.

Dampak lain yang patut diwaspadai dari efek kebanyakan kafein adalah munculnya rasa kecanduan. Gusti menjelaskan kopi memiliki semacam sifat yang sama dengan obat karena dapat menimbulkan adiksi.

Akibatnya, orang yang banyak meminum kopi bakal sulit tidur dan mengalami lonjakan energi setidaknya selama enam jam ke depan.

Baca Juga: Puisi Ahmad Gusairi: Kopi Hitam

Maka dari itu, Gusti menganjurkan selama berpuasa masyarakat lebih baik meminum kopi dalam takaran yang tidak terlalu banyak dan meminumnya dua jam setelah berbuka atau sebelum waktu sahur berakhir.

Halaman:

Berita Terkait