
ORBITINDONESIA.COM - Uapnya menari di bibir cangkir
Hangat mengusap pagi yang dingin
Aromanya melukis ingatan terakhir
Pahitnya manis di ujung angin
Sejumput asap melayang perlahan
Menggoda langit dengan bisik rahasia
Sesapan kecil, embusan ringan
Mengurai gelisah jadi harmoni rasa
Cemilan renyah mengisi jeda
Di sela tawa dan obrolan santai
Kata-kata mengalir bagai sungai
Kadang menggurui, kadang bercanda
Baca Juga: Puisi Esai Syaefudin Simon: Ion-Ion Semesta
Lembaran buku tersibak pelan
Huruf-huruf menari dalam benak
Tinta berbisik di ujung pena
Merangkai naskah dari secangkir gelap
Sendiri pun nikmat dalam sunyi
Merenung di antara asap yang menari
Kopi dan sepi bagai dua sisi
Pahit di bibir, manis di hati
Toboali, 21 Februari 2025
*Ahmad Gusairi adalah tenaga pendidik di SMAN 1 Toboali Bangka Selatan.***