DECEMBER 9, 2022
Buku

Buku KH Husein Muhammad Mengungkap Cara Nabi yang Memudahkan Dalam Urusan Agama

image
Ilustrasi orang Islam beribadah (Foto: Satrio)

K.H. Husein Muhammad. Nabi Mempermudah, Kita Mempersulit. Penerbit: IRCiSoD. Tebal: 336 hlm.

ORBITINDONESIA.COM - Mengapa kita kok seolah gemar mempersulit diri dan orang lain dalam berbagai urusan, utamanya urusan agama? Mengapa kita membuat standar-standar tinggi yang sulit untuk dilakukan secara istiqamah?

Belakangan ini, banyak orang yang terlalu bersemangat dalam beragama, menerapkan standar bahwa beragama itu harus kaffah, sehingga dengan gampangnya mereka menghakimi orang lain dengan kafir, sesat, dan bid’ah.

Baca Juga: Tentara Israel Hancurkan Situs Makam Bunyamin, Putra Nabi Yakub di Lebanon Selatan

Betapa beratnya agama versi mereka. Padahal, agama (ibadah) pada dasarnya “mudah”. Tujuan agama sejatinya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Namun, bagaimanakah jadinya jika agama justru membuat orang jera? Ibnu Mas’ud Ra. menerangkan bahwa seumur hidup ia tidak pernah menemui Nabi Saw marah lebih daripada ketika mengetahui ada seorang sahabat tidak ikut jamaah Subuh gara-gara imamnya memanjangkan bacaan suratnya.

“Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang menyebabkan orang lain lari,” demikian sabda Nabi Saw. Hadits ini menunjukkan bahwa agama semestinya membuat orang lain nyaman, bukan justru jengah, lalu lari dari agama.

Baca Juga: Denny JA dan Nabi Masa Depan

K.H. Husein Muhammad adalah seorang ulama, intelektual Islam, dan aktivis yang dikenal luas sebagai pejuang hak-hak perempuan dalam Islam. Lahir di Cirebon, ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid Arjawinangun, serta aktif dalam berbagai diskusi akademik dan sosial terkait Islam, keadilan gender, dan hak asasi manusia.

Ia menempuh pendidikan di lingkungan pesantren dan melanjutkan studi Islam secara mendalam, menjadikannya salah satu pemikir Muslim progresif di Indonesia.

K.H. Husein Muhammad juga merupakan anggota Komnas Perempuan dan telah banyak menulis buku serta artikel tentang tafsir gender dalam Islam.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Doakan Bangsa di Raudhah, Masjid Nabawi Saat Ziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW

Pemikirannya yang moderat dan inklusif menjadikannya tokoh penting dalam membangun pemahaman Islam yang lebih adil dan ramah terhadap perempuan. Selain itu, beliau aktif dalam dialog lintas agama dan budaya, serta sering memberikan ceramah di berbagai forum nasional maupun internasional.***

Berita Terkait