Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana: Banjir di Persawahan Tidak Signifikan Pengaruhi Produksi Gabah
- Penulis : Abriyanto
- Jumat, 07 Februari 2025 02:27 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2025/02/07/20250207022628pj-2.jpg)
ORBITINDONESIA.COM - Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana memastikan banjir yang mengakibatkan areal persawahan tergenang tidak berpengaruh signifikan terhadap target produksi gabah di Jateng.
"Kami memang prihatin karena di Jateng terdapat 60.000 hektare sawah yang tergenang banjir," kata Nana Sudjana saat kunjungan kerja di Kabupaten Kudus, Kamis, 6 Februari 2025.
Apalagi, kata Nana Sudjana, dalam waktu dekat, antara Februari hingga April 2025 akan memasuki masa panen tanaman padi. Namun masa panen di rentang tiga bulan tersebut, dimungkinkan tidak terdampak cuaca ekstrem.
Baca Juga: Jalur Rel Kereta Api di Grobogan, Jawa Tengah Kembali Ditutup Akibat Tergerus Luapan air
Meskipun demikian, pihaknya tetap optimistis target produksi 4,8 juta ton gabah kering panen (GKP) atau setara 2,3 juta ton beras pada periode Februari-April 2025 bisa tercapai.
Target sebesar itu, kata dia, dari luas areal tanam 688.000 hektare yang tersebar di 32 kabupaten/kota di Jateng. "Target 2,3 juta ton GKP itu, setara dengan 2,3 juta ton beras," ujarnya.
Gabah hasil produksi petani, kata dia, juga akan diserap oleh Bulog, untuk tahap awal sebanyak 20 persen.
Terkait hal itu, kata dia, pihaknya memang sudah menggelar rapat dengan Bulog terkait serapan gabah dan beras untuk mendukung swasembada pangan agar target percepatan serapan bisa tercapai.
"Berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto, maka harga beli gabah dari petani telah ditentukan sebesar Rp6.500 per kilogram. Sedangkan harga beli beras Rp12.000 per kg," ujarnya.
Pemerintah Provinsi bersama TNI dan Polri, kata Nana, juga akan memberikan pendampingan dalam mencarikan pangsa pasar dari hasil panen tersebut.
Baca Juga: Sastrawan Pramoedya Ananta Toer Bakal Diabadikan Jadi Nama Jalan di Blora Jawa Tengah
Areal tanaman padi petani di Kabupaten Kudus termasuk salah satu kabupaten/kota di Jateng yang terdampak banjir. Bahkan, catatan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus areal tanaman padi yang tergenang mencapai 717 hektare yang tersebar di tiga kecamatan.