Buku Terbaru Abdul Hakim Mengungkap Fenomena Ateisme di Kalangan Kaum Muda di Dunia Islam
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 04 Februari 2025 05:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Abdul Hakim belum lama ini menerbitkan buku berjudul Ateisme Kaum Muda di Dunia Islam, Pergulatan Iman, Identitas dan Politik. Abdul Hakim adalah seorang guru sufi dan sarjana filsafat.
Buku Abdul Hakim mengajak pembaca menyelami fenomena yang semakin marak ini: kebangkitan ateisme di kalangan kaum muda di dunia Islam. Fenomena ini tidak hanya merupakan pergeseran keyakinan tetapi juga sebuah cerminan dari dinamika sosial, politik, dan budaya yang kompleks.
Menurut Abdul Hakim, ateisme terutama di negara-negara mayoritas muslim, menghadirkan tantangan besar terhadap tradisi keagamaan yang mapan, serta membawa pertanyaan mendasar tentang identitas, kebebasan berkeyakinan, dan otoritas moral.
Baca Juga: Helsi Dinafitri: Pengalaman Dibullly Sebagai Orang Islam di Grup Diskusi Online Ateis
Bisa dieksplorasi beberapa faktor kunci yang mendorong tumbuhnya ateisme di dunia Islam, termasuk dampak globalisasi, perkembangan media digital, serta kemajuan dalam pendidikan yang semakin mengedepankan pemikiran kritis dan skeptisisme.
Kita tidak bisa mengabaikan bahwa fenomena ini sering kali muncul sebagai reaksi terhadap ketidakpuasan yang meluas terhadap rezim otoriter dan otoritas agama yang dinilai gagal dalam memenuhi harapan masyarakat.
Kaum muda yang merasa teralienasi dari struktur keagamaan yang konservatif sering kali melihat ateisme sebagai bentuk perlawanan dan pencarian identitas baru di tengah perubahan zaman.
Baca Juga: Ahmad Yusuf: Komunis Itu Tidak Identik Dengan Ateis
Di sisi lain, kita akan melihat bahwa pergeseran ini juga menimbulkan narasi baru yang menarik. Kisah-kisah tentang krisis iman, pencarian makna, dan pemberontakan terhadap norma agama tradisional menjadi tema-tema yang semakin sering muncul dalam karya-karya sastra kontemporer.
Melalui lensa sastra, kita dapat memahami lebih dalam kompleksitas yang dihadapi kaum muda dalam pergulatan antara tradisi dan modernitas, iman dan rasionalitas, serta identitas dan kebebasan.
Buku Abdul Hakim ini tidak hanya menjadi refleksi akademis semata, tetapi juga membuka dialog yang lebih luas mengenai masa depan identitas keagamaan dan kebebasan berkeyakinan di dunia Islam.
Baca Juga: Muncul Akun Baru di Tiktok yang Mengangkat tentang Ateis dan Ateisme di Indonesia
Di tengah tantangan dan perubahan zaman yang cepat, penting bagi kita untuk terus merenung dan berdialog, agar nilai-nilai kemanusiaan dan kebebasan individu tetap terjaga.