DECEMBER 9, 2022
Kolom

Jurnalisme Adinegoro, Pilar Kebenaran, Independensi, dan Ketajaman Analisis

image
Adinegoro (Foto: Capture Harian Haluan)

ORBITINDONESIA.COM - Hari ini, Selasa – 4 Februari 2025, pengumuman pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro akan menjadi sorotan utama dunia pers Indonesia.

Anugerah Adinegoro ini bukan sekadar penghargaan, tetapi pengingat akan dedikasi, kejujuran, dan keberanian dalam mengungkap fakta. (Pengumuman bisa disaksikan di Youtube RRI Net Hari Selasa, 4 Februari 2025, mulai pukul 13.30 WIB).

Setiap tahun, penghargaan ini diberikan kepada jurnalis yang mampu menegakkan prinsip jurnalistik yang luhur—prinsip yang dahulu diperjuangkan oleh Adinegoro sendiri.

Baca Juga: Jurnalis Sputnik, Artyom Chibarov: AI Hanya Alat Bantu Pembuatan Konten, Bukan Faktor Utama

Penghargaan ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga refleksi atas perjalanan panjang jurnalisme di Indonesia. Sebelum prinsip-prinsip itu menjadi warisan bagi generasi mendatang, Adinegoro telah menempuh perjalanan yang membentuk pemikirannya. Pengalamannya di Eropa menjadi titik penting dalam pencariannya akan jurnalisme yang bermakna.

Bertahun-tahun lalu, Adinegoro menempuh perjalanan panjang ke Eropa. Ia bukan sekadar pelancong, bukan pula sekadar jurnalis yang mencari berita di negeri jauh. 

Ia adalah pencari makna, seorang yang ingin memahami bagaimana jurnalisme bekerja di dunia yang lebih luas. Ia menjejakkan kaki di kota-kota yang menjadi pusat peradaban, berdiskusi dengan para pemikir, dan menyelami bagaimana media membentuk opini publik. 

Baca Juga: Kreator Era AI Akan Diskusikan Pemanfaatan AI Dalam Dunia Jurnalistik dengan Narasumber Khairul Jasmi

Saat kapalnya kembali berlayar menuju tanah air, ia membawa lebih dari sekadar kenangan—ia membawa prinsip, gagasan, dan cara berpikir yang akan membentuk wajah jurnalistik Indonesia di masa depan.

Angin laut bertiup perlahan ketika kapal yang membawa Adinegoro meninggalkan Eropa, benua yang telah menjadi saksi perjalanannya selama bertahun-tahun. Ia tidak sekadar bepergian; ia menyelami budaya, memahami cara berpikir masyarakat asing, dan mengasah keterampilan jurnalistiknya di negeri-negeri yang jauh. 

Saat kembali ke tanah air, ia membawa bukan hanya pengalaman, tetapi juga prinsip-prinsip jurnalistik yang akan membentuk wajah pers Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Diskusi Kreator Era AI, Satrio Arismunandar: Bagi Jurnalis, AI Hasilkan Informasi dengan Cepat Tetapi Tak Selalu Akurat

Dalam perjalanannya, Adinegoro menegaskan bahwa seorang jurnalis tidak cukup hanya mengandalkan informasi dari satu perspektif. Ia harus berpikir kritis, membandingkan berbagai sudut pandang, dan meneliti sebelum menulis. Seperti yang ia ungkapkan, "Pergi pulang bagi saya adalah seperti orang kembali dari pertapaan" (hal. 21). 

Halaman:

Berita Terkait