DECEMBER 9, 2022
Internasional

Kota Reading Menjadi Markas Program Jet Tempur Masa Depan Inggris, Jepang dan Italia

image
Pengembangan pesawat Global Combat Air Program di Reading, Inggris (Foto: EDR Magazine)

ORBITINDONESIA.COM - Inggris, Jepang dan Italia telah memilih kota Reading, Inggris, sebagai markas besar untuk program jet tempur masa depan bersama ketiga negara tersebut, demikian para pejabat pada Rabu, 15 Januari 2025.

Keputusan tersebut, yang diungkapkan selama diskusi tingkat tinggi antara Menteri Pertahanan Inggris John Healey dan Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani, menandai langkah signifikan dalam memperdalam hubungan pertahanan antara kedua negara.

Markas besar baru di Inggris tersebut akan mengawasi pengembangan Global Combat Air Program (GCAP) yang mutakhir, sebuah upaya kolaboratif antara ketiga negara untuk merancang dan membangun jet tempur siluman generasi berikutnya.

Baca Juga: CENTCOM: Jet Tempur F-22 AS Tiba di Timur Tengah untuk Hadapi Eskalasi Regional oleh Iran dan Proksinya

Usaha gabungan tersebut bertujuan untuk memproduksi jet tempur yang dapat menyaingi F-35 milik Amerika.

Pengumuman tersebut muncul saat Inggris dan Jepang memulai latihan Vigilant Isles di Jepang, tempat lebih dari 100 tentara Inggris dari Brigade Serangan Udara ke-16 berlatih bersama Pasukan Bela Diri Darat Jepang di pulau Kyushu.

Latihan tersebut, yang kini memasuki tahun ketiga, bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas pasukan militer kedua negara. Inggris adalah satu-satunya negara Eropa yang menyelenggarakan pelatihan militer bilateral di Jepang, yang menyoroti kerja sama militer yang terus berkembang antara kedua negara.

Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer Tolak Seruan Agar Batasi Pasokan Suku Cadang untuk Jet Tempur F-35 Israel

Selama pertemuan di London, Healey dan Nakatani juga membahas tentang meningkatnya pentingnya keamanan Indo-Pasifik dan perlunya kolaborasi berkelanjutan dalam menghadapi ketidakstabilan global.

Healey menegaskan kembali komitmen Inggris untuk memperkuat hubungan dengan Jepang, dengan menyatakan, "Dengan meningkatnya ketidakstabilan di seluruh dunia, semakin penting bagi kami untuk memperkuat kerja sama dengan mitra internasional kami seperti Jepang."

Dengan lebih dari 3.500 insinyur dan programer yang saat ini bekerja pada GCAP di seluruh Inggris, program tersebut diharapkan dapat menciptakan ratusan pekerjaan terampil di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Menlu Jean-Noel Barrot: Prancis Akan Kirim Gelombang Pertama Jet Mirage 2000 ke Ukraina Awal 2025

Pada Desember 2024, BAE Systems (Inggris), Leonardo (Italia) dan Japan Aircraft Industrial Enhancement Co. Ltd. (JAIEC) menandatangani Perjanjian Usaha Gabungan untuk membentuk perusahaan baru yang akan memimpin pelaksanaan program, yang juga akan berkantor pusat di Inggris.

Halaman:

Berita Terkait