Kolom
Ketika Amerika Bicara Damai dengan Bom di Tangan
- Penulis : Maulana
- Selasa, 14 Januari 2025 12:12 WIB
Mereka memerangi terorisme sambil menciptakan teroris baru. Mereka bicara tentang hak asasi manusia, kecuali bagi mereka yang darahnya tidak cukup "berharga" untuk diperjuangkan.
Maka, Gaza terus menangis. Los Angeles terus terbakar. Amerika? Mereka terus bicara, karena kata-kata lebih murah dari nyawa. Sementara itu, dunia hanya bisa menyaksikan, marah tapi tak berdaya, menunggu bom berikutnya jatuh.
*Rosadi Jamani, Ketua Satupena Kalbar. ***
Baca Juga: Lagi-lagi Standar Ganda, AS Bantah Terjadi Genosida di Gaza Meski Sebut Ada Genosida di Sudan