DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Gubernur Mahyeldi Optimistis Bergabungnya Indonesia ke IORA Bisa Bantu Genjot Ekspor Sumatra Barat

image
Foto udara aktivitas di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat. (ANTARA/Fandi Yogari)

ORBITINDONESIA.COM - Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi optimistis dengan bergabung Indonesia, diwakili provinsi tersebut, ke IORA (Indian Ocean Rim Association) membantu menggenjot ekspor berbagai hasil bumi daerah dengan sebutan Ranah Minang itu ke berbagai penjuru dunia.

"Mohon dukungan kita akan memperkuat hubungan antara Indonesia yang diwakili Sumatra Barat dengan negara-negara yang tergabung dalam IORA," kata Mahyeldi di Padang, Sabtu, 11 Januari 2025.

Menurut Mahyeldi, dengan bergabung Indonesia ke IORA maka berbagai kebutuhan ekspor hasil bumi dan komoditas pertanian lainnya, khususnya dari Sumatra Barat, semakin mudah menembus pasar internasional.

Baca Juga: Ketua Pengadilan se-Sumatra Barat Tanda Tangani Pakta Integritas: Salah Satunya Tidak Menjalankan Praktik Korupsi

Ia mengatakan, selama ini aktivitas ekspor di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang masih didominasi kelapa sawit dan batu bara.

Ia mengharapkan, setelah bergabung di IORA maka komoditas lainnya asal Sumbar juga bisa menembus pasar global.

"Jadi, ke depan itu berbagai komoditas dari wilayah timur Sumatra atau sebaliknya bisa lewat pelabuhan Teluk Bayur," kata dia.

Baca Juga: Catatan Kebudayaan: Menjadi Gubernur Kebudayaan di Sumatra Barat

Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumbar Sugeng Arianto mengatakan, nilai ekspor daerah itu pada November 2024 sebesar Rp3,5 triliun. Angka tersebut turun 9,66 persen bila dibandingkan dengan ekspor Oktober 2024 yang mencapai Rp3,9 triliun.

Menurut dia, pemangku kebijakan perlu mencari alternatif lain guna menyiasati penurunan nilai ekspor, salah satunya menggencarkan hilirisasi kelapa sawit yang selama ini menjadi komoditas unggulan ekspor ke berbagai negara.

"Ekspor kita didominasi hasil perkebunan. Artinya kita juga harus mendukung hilirisasi industri yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit," kata dia.

Ia juga mendorong para pengambil kebijakan mulai merambah pasar baru untuk memperluas ekspor berbagai komoditas asal Provinsi Sumbar.

Halaman:

Berita Terkait