DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Menag Nasaruddin Umar Minta Tokoh Agama Kritis tapi Tidak Mudah Terprovokasi

image
Menteri Agama Nasaruddin Umar. ANTARA/HO-Kemenag Sulsel

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar meminta tokoh agama kritis tetapi tetap menjaga agar tidak mudah terprovokasi, karena tokoh agama kunci keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Di sini peran pentingnya tokoh agama menjaga kerukunan umat beragama sebagai kunci utama keutuhan NKRI," kata Nasaruddin Umar di Makassar, Jumat, 10 Januari 2025.

Pada acara Temu Tokoh Agama dan Pembinaan ASN Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Menag Nasaruddin Umar mengingatkan bahaya provokasi yang dapat merusak kerukunan umat beragama.

Baca Juga: Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Gratifikasi ke KPK

Menurut dia, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan perbedaan untuk memecah belah bangsa.

“Satu-satunya cara untuk menghancurkan Indonesia adalah dengan mengadu domba umat beragama. Jika kita solid, tidak ada kekuatan apapun yang mampu memecah NKRI,” ujar Nasaruddin.

Menag juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh provokasi yang berpotensi memecah belah persatuan.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Pastikan Tak Ada Perbedaan Makan Bergizi Gratis untuk Pesantren dan Sekolah Umum

“Hati-hati, jangan sampai mereka diperalat oleh kekuatan yang ingin menghancurkan Indonesia. Kerukunan umat beragama adalah kekuatan utama bangsa ini,” ujarnya.

Menag menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara mayoritas Muslim paling stabil di dunia. Kerukunan umat beragama menjadi faktor utama yang membuat Indonesia mampu bertahan dari berbagai tantangan, termasuk krisis ekonomi dan konflik politik.

“Negara-negara Muslim mayoritas lain sering datang ke Indonesia untuk belajar bagaimana menjaga kerukunan. Ini adalah aset terbesar kita. Selama umat beragama kompak, Indonesia akan tetap kuat,” ucapnya.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Ceritakan Kenangan Perjalanan Spiritualnya Bersama Gus Dur

Dia lalu mengajak seluruh tokoh agama untuk terus merawat persatuan dan tidak mudah memojokkan satu sama lain.

Halaman:

Berita Terkait