Durian Khas Badui Menjadi Daya Tarik Wisatawan Selama Libur Natal dan Tahun Baru
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Senin, 06 Januari 2025 03:22 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Durian khas Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung selama libur natal dan tahun baru.
Kepala Desa Kanekes sekaligus Tetua Adat Badui Jaro Oom, di Lebak, Minggu, 5 Januari 2026, mengatakan jumlah pengunjung wisata Saba Badui selama libur natal dan tahun baru ini mencapai 2.500 wisatawan perhari nya tercatat sejak tanggal 1 Januari 2025.
"Memang wisatawan nya cukup padat selama libur natal dan tahun baru saat ini, jumlah nya mencapai 2.500 lebih per hari nya," katanya tentang wisata Saba Badui.
Menurutnya membeludaknya wisatawan tersebut karena di tengah cuaca ekstrem dan isu bencana, sehingga wisatawan memilih berlibur ke Badui untuk mencari tempat aman. Selain itu juga Badui sedang panen durian dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Selain karena cuaca ekstrem durian juga salah satu daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Badui. Karena tidak hanya dari Banten yang ke sini, ada juga yang dari luar kota seperti Jakarta dan Bogor," katanya.
Sementara itu, Jamal warga Badui penjual durian mengatakan penjualan durian bisa mencapai 150 durian bahkan lebih habis terjual setiap hari nya. Terlebih saat awal tahun baru.
Baca Juga: Relawan Sembuhkan Anak Badui Penderita Saraf Terjepit
"Banyak yang terjual bisa sampai 150 buah lebih per hari nya, apalagi pas awal tahun itu rame banget," katanya.
Sementara itu, buah durian yang dijualnya tersebut harganya bervariasi sesuai dengan ukuran durian. Mulai dari harga Rp100 ribu 3 buah, Rp50 ribu hingga Rp10 ribu per buahnya.
Ia mengatakan, sejak musim panen durian, aktivitas keseharian dihabiskan untuk menjual durian. Ia sendiri memiliki 75 pohon durian di kebun yang berbuah dan sedang proses panen.
Baca Juga: Warga Badui Antusias Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Acara Seba Badui, Banten
"Musim durian di Badui akan terus berlangsung hingga bulan Februari, karena sekarang juga masih proses panen," katanya.