DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Kutukan yang Diwariskan Turun Temurun

image
Ilustrasi (Istimewa)

“Gabriel García Márquez telah memberikan kita Amerika baru—bukan melalui peta, tetapi melalui kata-kata yang hidup.” — Pablo Neruda

ORBITINDONESIA.COM - Kata-kata Pablo Neruda ini terngiang di benak saya sebelum menonton serial delapan episode di Netflix. Ini adaptasi dari novel legendaris One Hundred Years of Solitude karya Gabriel García Márquez.

Baik Neruda maupun Márquez, keduanya peraih Nobel Sastra. Karya mereka membentuk lanskap sastra dunia dengan nilai tinggi.

“Kata-kata yang hidup,” yang dikatakan Neruda, menyoroti kemampuan luar biasa Márquez dalam menggambarkan realitas Amerika Latin.

Melalui gaya realisme magis, Márquez menyajikan fantasi dan kenyataan berpadu tanpa batas. Ia menciptakan narasi yang kaya dan mendalam.

“Kata-kata yang hidup” merujuk pada prosa Márquez yang penuh warna dan imajinatif, mampu menghidupkan budaya, sejarah, dan pengalaman masyarakat Amerika Latin.

Saya sendiri membaca berkali- kali beberapa bagian novel ini untuk mengerti esensinya. Juga membaca review atas novel itu.

Hadirnya serial film berdasarkan novel itu segera menjadi favorit. Selama 8 jam, dalam dua hari, saya kalahkan kegiatan lain, fokus hanya menonton serial ini saja.

-000-

Terhidanglah perjalanan keluarga Buendía di kota fiktif Macondo. Ini kota yang didirikan oleh pasangan José Arcadio Buendía dan Úrsula Iguarán.

Halaman:

Berita Terkait