Paus Fransiskus Sebut Serangan Israel ke Gaza adalah Kekejaman Luar Biasa: Biarkan Lagu Natal Menggema
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 23 Desember 2024 08:31 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Paus Fransiskus, Minggu 22 Desember 2024 menyebut serangan Israel ke Gaza yang sedang berlangsung sebagai “kekejaman luar biasa”.
Paus juga menyatakan kesedihan mendalam atas penderitaan di wilayah tersebut dan menyerukan gencatan senjata selama musim Natal.
Berbicara dari kapel Casa Santa Marta karena sedang flu, Paus menyampaikan doa tradisionalnya, yang biasanya diberikan dari jendela yang menghadap Lapangan Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan.
Baca Juga: Paus Fransiskus Angkat Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM Menjadi Kardinal
Pemimpin tertinggi umat Katolik berusia 88 tahun itu menyoroti penderitaan yang dialami Gaza dan Ukraina, dan menyerukan penghentian kekerasan di seluruh dunia.
“Saya memikirkan Gaza dengan kesedihan mendalam; begitu banyak kekejaman, anak-anak yang menjadi korban senjata mesin, sekolah, dan rumah sakit yang dibom... Betapa kejamnya,” ujar Paus.
Ia juga menyinggung perang yang sedang berlangsung di Ukraina sejak Februari 2022, yang terus menghadapi serangan terhadap kota-kota, termasuk kerusakan pada sekolah, rumah sakit, dan gereja.
Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Atas Genosida oleh Israel di Jalur Gaza
“Biarkan senjata-senjata diam, dan biarkan lagu-lagu Natal menggema,” katanya, menekankan pentingnya perdamaian selama musim liburan.
Paus menyerukan gencatan senjata “di Ukraina, di seluruh Timur Tengah, dan di semua medan perang di dunia pada Natal ini.”
Ia juga menyatakan keprihatinan terhadap perkembangan di Mozambik, sebuah negara di Afrika Timur yang “terperangkap antara kemiskinan dan kekerasan.”
Baca Juga: Paus Fransiskus Kecam "Kesombongan Penjajah" Israel di Palestina
Paus berdoa agar “dialog dan upaya mencari kebaikan bersama, yang didukung oleh iman dan niat baik, dapat mengalahkan ketidakpercayaan dan perpecahan.”
Di hari Sabtu, Paus juga mengecam serangan udara terbaru Israel di Gaza, di mana anak-anak termasuk di antara mereka yang menjadi korban.
Ia menyebut pemboman tersebut sebagai tindakan “bengis”.
Baca Juga: Ki Ageng Ganjur Mainkan Gendhing Kebo Giro dan Shalawat di Vatikan Ketika Audiensi Paus Fransiskus
Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Mahkamah Pidana Internasional bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait perang di Gaza. ***