Film Women from Rote Island yang Disutradarai Jeremias Nyangoen Menuju Ajang Oscar dan Jadi Pembelajaran
- Penulis : Abriyanto
- Selasa, 03 Desember 2024 17:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Sutradara film Women from Rote Island, Jeremias Nyangoen, mengungkapkan tujuan utama dari perjalanan filmnya menuju nominasi pada ajang Piala Oscar 2025 bukanlah semata-mata hanya untuk memenangkan nominasi.
Menurut Jeremias Nyangoen, memahami dan mempelajari mekanisme kompetisi di ajang penghargaan film paling bergengsi tersebut juga menjadi hal yang penting.
“Kami tidak ingin muluk-muluk, seperti yang saya sampaikan di hadapan bapak dewan dan kementerian kemarin bahwa lewat film inilah kita ingin tahu rulesnya Oscar seperti apa. Justru kita harus ber'campaign' dengan publisher di luar, sehingga kita bisa tahu aturannya itu yang lebih penting,” kata Jeremias Nyangoen, usai gelaran nonton bareng film Women from Rote Island di CGV FX Sudirman, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2024.
Ia menambahkan bahwa kampanye promosi di luar negeri menjadi langkah penting untuk memahami lebih dalam bagaimana proses seleksi Oscar berlangsung.
Jeremias menegaskan, meskipun berharap filmnya dapat melangkah hingga tahap nominasi, hal itu bukanlah satu-satunya tujuan.
"Kalau bisa sampai nominasi tentu itu sebuah pencapaian besar. Tapi jika tidakpun, kami tetap akan berkarya. Banyak teman-teman di sini yang masih ingin membuat film. Yang penting adalah apa langkah berikutnya," ungkapnya.
Lebih dari itu, dia juga menekankan misi besar di balik Women from Rote Island, sebagai suara melawan kekerasan terhadap perempuan.
Menurutnya, isu kekerasan terhadap perempuan menjadi isu yang relevan tidak hanya di tanah air, tetapi juga di berbagai negara seperti Myanmar, India, Afrika, hingga Australia.
"Kami hanya bisa berbicara lewat film. Ini adalah cara kami bersuara tentang persoalan serius ini. Ini bukan hanya masalah perempuan, tapi tanggung jawab kita semua di rumah, di keluarga, di lingkungan," ungkap Jeremias.
Dengan Women from Rote Island, Jeremias berharap dapat menggerakkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menanggulangi kekerasan terhadap perempuan, sekaligus memperluas wawasan sineas lokal tentang dunia perfilman internasional.***