DECEMBER 9, 2022
Ekonomi Bisnis

Dirjen Eniya Listiani Dewi: Proyek Interkoneksi Listrik Sumatra-Jawa Dimulai 2-3 Tahun Mendatang

image
Ilustrasi - Pembangkit energi baru terbarukan (EBT), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu yang berlokasi di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kapasitas total 10 MW (4x2,5 MW) dan menjadi tulang punggung kebutuhan energi listrik pada sistem interkoneksi Manggarai yang terbentang dari Labuan Bajo, Ruteng hingga ke Ulumbu. ANTARA/HO-PLN

ORBITINDONESIA.COM - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan, pemerintah tengah berupaya mempercepat transisi ke energi bersih, salah satunya dengan membangun interkoneksi listrik Sumatra-Jawa.

Saat berbicara dalam sebuah diskusi yang digelar di sela-sela konferensi iklim COP29, di Baku, Azerbaijan, Jumat, 15 November 2024, Eniya Listiani Dewi mengatakan, salah satu tantangan utama dalam mencapai target transisi energi adalah keterbatasan infrastruktur interkoneksi antarpulau.

Eniya Listiani Dewi menyebut Pulau Sumatra, misalnya, memiliki potensi besar untuk menghasilkan listrik dari tenaga air.

Baca Juga: Survei MarkPlus Inc: Ada Beda Pertimbangan Konsumen untuk Beli Mobil Listrik atau Mobil ICE

Namun, potensi tersebut dinilai belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena tidak adanya jaringan transmisi yang menghubungkan Pulau Sumatra dengan pusat-pusat beban di Jawa.

“Kami akan memulai dalam 2-3 tahun ke depan, akan ada interkoneksi antara Sumatra dan Jawa,” katanya dalam diskusi yang diikuti dari Jakarta.

“Interkoneksi antara Kalimantan dan Sulawesi juga diperlukan, tidak hanya antarpulau, tetapi juga di dalam pulau itu sendiri. Kami masih perlu interkoneksi di dalam pulau,” ujar dia lagi.

Baca Juga: Seorang Kepala Desa di Karawang Luka-luka Akibat Terjerat Kabel Listrik PLN yang Menjuntai

Eniya mengatakan, Indonesia membuka peluang investasi lebih dari 30 miliar dolar AS hingga tahun 2030 hanya untuk pengembangan infrastruktur energi bersih. Fokus utama adalah membangun interkoneksi antar pulau untuk menghubungkan sumber energi terbarukan dengan pusat-pusat industri.

Pemerintah, kata dia pula, juga akan memanfaatkan skema pembiayaan campuran untuk menarik lebih banyak investor.

Eniya menambahkan, dalam peta jalan transisi energi, batu bara masih akan menjadi bagian dari bauran energi nasional, mengingat batu bara masih menjadi sumber energi utama dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan nasional.

Baca Juga: Menjajal Sensasi "Ngebut" Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5N di Sirkuit Internasional Mandalika

Meskipun demikian, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara secara bertahap dan menggantinya dengan gas alam.***

Berita Terkait