DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Tim Fakultas Peternakan UGM Kembangkan Alat Deteksi Cepat Kandungan Babi pada Makanan

image
Para peneliti Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) saat menjelaskan sejumlah produk unggulan di Fakultas Peternakan UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 14 Oktober 2024 (ANTARA/Luqman Hakim)

ORBITINDONESIA.COM - Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging, Fakultas Peternakan UGM (Universitas Gadjah Mada) mengembangkan alat untuk mendeteksi secara cepat kandungan babi pada produk makanan.

Salah satu peneliti Fakultas Peternakan UGM, Christina Yuni Admantin di Fapet UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin, 14 Oktober 2024 mengatakan, porcine detection kit atau kit pendeteksi kandungan babi itu dapat menyajikan hasil dalam hitungan menit.

"Dengan alat kit ini kita bisa melakukannya dengan cepat, sekitar 5 - 10 menit itu kita sudah tahu hasilnya," ujar Christina, mewakili tim peneliti Fakultas Peternakan UGM.

Baca Juga: Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Gigi dan Tulang Hewan sebagai Filtrasi Air Limbah Jadi Air Jernih Siap Pakai

Selain cepat, dia menyebut alat tersebut juga mudah digunakan masyarakat secara umum.

Laiknya test pack atau alat uji kehamilan, menurut Christina, alat tersebut bakal menunjukkan dua garis merah saat produk makanan yang diuji dinyatakan positif memiliki kandungan babi.

Kandungan babi bakal terkonfirmasi manakala ditemukan antigen babi atau protein spesifik babi yang terbaca melalui alat itu.

Baca Juga: Psikolog UGM Novi Poespita Candra Berikan Kiat Edukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual

"Dia meng-'attach' suatu antibody yang kemudian ketika di situ ada antigen babi akan berikatan. Ketika berikatan akan muncul dua warna merah. Prinsipnya sama seperti tes kehamilan yang biasa kita pakai," ujar dia.

Menurut dia, saat ini alat tersebut masih dalam tahap penelitian dan diproyeksikan bisa diproduksi massal sehingga masyarakat dapat mengakses dengan harga yang terjangkau.

Christina berharap dengan pengembangan alat itu, kekhawatiran pengusaha dan masyarakat untuk memastikan kehalalan produk makanan bisa terawasi dengan cepat.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Teliti Ekstrak Biji Salak Pondoh dan Kulit Jeruk Pamelo sebagai Obat Kanker Serviks

"Kita bisa mengembangkan dengan harga yang lebih terjangkau sehingga masyarakat lebih mudah mengakses," kata dia.***

Sumber: Antara

Berita Terkait