_copy_800x450.jpg)
Oleh: Leni Marlina
ORBITINDONESIA.COM - Berikut ini adalah puisi karya Leni Marlina tentang harapan pahlawan yang telah berbaring abadi di Taman Makam Pahlawan, berjudul "Malam di Taman Makam Pahlawan".
1)
Baca Juga: Puisi Denny JA: Kulihat Raksasa Itu Tumbang
Malam itu, kelam menggantung berat di atas langit,
Aku berjalan di lorong sunyi,
Melintasi barisan nisan yang terdiam dingin.
Di bawah sorotan bulan pucat,
Batu-batu makam bagaikan tulang belulang
Yang mengintip dari perut bumi,
Menungguku, menelanku dalam sunyi yang kekal.
Angin berbisik, membawa napas para pahlawan
Dari dunia yang tak terlihat,
Menyelinap ke telinga, ke hati, ke tulangku,
Mereka bangkit dari tanah yang kaku,
Mata mereka bersinar seperti bara api yang menyala
Dalam ruang yang beku oleh waktu.
2)
Baca Juga: Puisi Denny JA: Dilema di Tanah Asing
Satu per satu, sosok mereka muncul
Dari kegelapan yang pekat,
Baju mereka compang-camping,
Kebesaran mereka terbungkus debu dan tanah.
"Kenapa kau datang di malam kami?"
Tanya mereka dengan suara yang bergaung dalam bisikan,
"Malam di mana sejarah tidak tidur,
Di mana kami tak pernah benar-benar mati."
Aku menggigil, tubuhku gemetar,
Namun langkahku tetap maju,
Seolah terseret dalam gravitasi masa lalu,
Menuju mereka, para penjaga tak kasat mata.
3)
Baca Juga: Puisi Denny JA: Kuburan Mereka Berserakan di Berbagai Negara
Mereka tersenyum, tapi senyum itu
Adalah senyum yang patah,
Wajah mereka retak-retak seperti tanah gersang,
Luka menganga di tangan yang dulu menggenggam senjata.
"Cinta kami pada negeri ini,
Adalah cinta yang ditulis dengan darah,"
Kata mereka,
"Matahari merah yang kau lihat setiap pagi,
Adalah kami,
Yang terbakar untuk cahaya yang kau hirup."