ORBITINDONESIA.COM – Hasil survei dari Trust Research Center priode September menyebut, elektabilitas Syamsuar - Mawardi (SUWAl) menjelang Pikada 2024 merosot seiring menurunnya tingkat kepuasan warga kepada petahana selama memimpin Riau.

Elektabilitas Syamsuar – Mawardi 31,0 persen, dibayangi Abdul Wahid- SF Hariyanto (BERMARWAH) 29,3 persen.

Elektabilitas M Nasir - Wardan (Nawaitu) 15,9 persen.

Baca Juga: Pilkada Riau 2024: Abdul Wahid Janjikan Pendidikan Gratis dan Rumah Layak Huni Untuk Warga Miskin

Responden yang masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihan mereka mencapai 23,3 persen.

Menurut juru bicara Trust Research Center, Firman, Sabtu 5 Oktober 2024, elektabilitas Abdul Wahid naik 4,5 persen dibanding hasil survei agustus 2024.

Elektabilitas M Nasir – Wardan naik 2,4 persen dibandingkan hasil survei sebelumnya.

Baca Juga: Pilkada Riau 2024: Abdul Wahid Peroleh Dukungan dari Tokoh Lintas Suku  

Elektabilitas Syamsuar - Mawardi merosot 2,0 persen dari angka 33,0 persen bulan Agustus menjadi 31,0 persen bulan September.

Firman menambahkan, penentuan sampel dalam survei tersebut memakai multistage random sampling dengan melibatkan 1.000 responden yang memiliki hak suara dalam Pilkada Riau 2024.

Surveinya dilaksanakan periode pada 14 sampai 30 September 2024.

Baca Juga: Pilkada Riau 2024: Horas Bangso Batak Dukung Abdul Wahid

Margin of error survei sebesar 3,16 prsen.

Secara individual, menurut hasil survei Trust Research Center, elektabilitas Abdul Wahid 30,4 persen, disusul Syamsuar 28,5 persen, dan  M Nasir 14,7 persen.

Responden yang ragu atau undecided voters memncaoai 25,8 persen. Dan yang tidak akan memilih 0,6 persen.

Baca Juga: Pilkada Riau 2024: Abdul Wahid Senam Sehat, Ribuan Warga Dumai Turut Serta

Elektabilitas calon wakil gubernur, Mawardi Muhammad Saleh 26,9 persen. Disusul SF Hariyanto 24,2 persen, Wardan 12,0 persen, ragu-ragu 35,0 persen, dan tida memilih 1,9 peren.

Menurut Firman, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepuasan warga Riau kepada Syamsuar selaku petahana cenderung melemah atau di bawah 50,0 persen.

"Masih ada sisa waktu untuk saling mengejar,” kata Firman. ***