Hadiah Nobel Kedokteran 2024 Dianugerahkan untuk Victor Ambros dan Gary Ruvkun, Dua Penemu RNA-Mikro
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 08 Oktober 2024 10:00 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Hadiah Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran tahun ini dianugerahkan kepada ilmuwan biologi Amerika Serikat Victor Ambros dan Gary Ruvkun atas penemuan RNA-mikro.
"Hadiah Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran 2024 diberikan kepada Victor Ambros dan Gary Ruvkun atas penemuan RNA-mikro dan fungsinya dalam regulasi gen pascatranskripsi," demikian diumumkan di media sosial Nobel Prize, Senin, 7 Oktober 2024.
Dalam pernyataan terpisah, Komite Nobel mengakui pentingnya penemuan Victor Ambros dan Gary Ruvkun terhadap upaya memahami asal-muasal begitu banyak penyakit.
Baca Juga: Muhammad Yunus, Pemenang Nobel Perdamaian, Dilantik Sebagai Kepala Pemerintahan Transisi Bangladesh
"Atas penemuan penting Ambros dan Ruvkun, serta para kolega yang berkembang atas jasa penemuan mereka, dimensi baru regulasi gen akhirnya tersingkap," ucap Komite Nobel.
"Ketika fungsi protein dalam sebuah nukleus adalah meregulasi transkripsi dan penjalinan RNA, fungsi RNA-mikro adalah mengendalikan translasi dan degradasi mRNA (RNA duta) dalam sitoplasma," demikian penjelasan komite tersebut terkait fungsi RNA-mikro yang ditemukan Ambros dan Ruvkun.
Regulasi gen di tingkat RNA-mikro memiliki peran yang menentukan selama suatu organisme hidup, dan hal tersebut juga penting "bagi kehidupan organisme multiseluler yang rumit".
Baca Juga: Mengapa Penulis Pemenang Nobel, Ernest Hemingway Bunuh Diri? Banyak Dugaan Penyebabnya
"Sejumlah kemajuan telah tercipta dalam pengembangan diagnosis dan terapi penyakit berbasis RNA-mikro, seperti untuk gangguan metabolisme, penyakit kardiovaskuler, kondisi neurodegeneratif, dan kanker," menurut Komite Nobel.
Dalam penelitian mereka, Ambros dan Ruvkun meneliti nematoda mikro C. elegans yang bermutasi dengan kecacatan pertumbuhan, dan dari situ mereka menemukan suatu "RNA pendek".
Penelitian dan uji laboratorium lanjutan memastikan penemuan RNA-mikro dan modus regulasi gennya yang hingga saat itu belum diketahui dunia medis.***