DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Ratusan Mahasiswa dari Berbagai Kampus di Rejang Lebong Bengkulu Gelar Mimbar Bebas September Kelam

image
Mimbar bebas yang dilaksanakan LPM Gelora Parhesia IAIN Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu, 21 September 2024. ANTARA/Nur Muhamad

ORBITINDONESIA.COM - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menggelar mimbar bebas "September kelam" guna mengenang berbagai peristiwa kemanusiaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di tanah air sepanjang bulan tersebut.

"Kegiatan ini untuk mengingat kejadian-kejadian kelam yang ada di bulan September, sehingga para pemuda dan masyarakat lebih peka terhadap pelanggaran HAM yang ada di Indonesia, serta meminimalisir kejadian serupa," kata Oktavia Juwita, ketua pelaksana mimbar bebas yang diselenggarakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Gelora Parhesia IAIN Curup di Rejang Lebong, Sabtu, 21 September 2024.

Oktavia menjelaskan, kegiatan mimbar bebas yang dilaksanakan LPM Gelora Parhesia IAIN Curup tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun baik berlokasi di dalam kampus maupun luar kampus.

Baca Juga: Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Gigi dan Tulang Hewan sebagai Filtrasi Air Limbah Jadi Air Jernih Siap Pakai

Kegiatan yang digelar di bawah Tugu Nawacita Lapangan Setia Negara tersebut, kata dia, berlangsung meriah dan diikuti 107 mahasiswa yang berasal dari Kampus IAIN Curup, kemudian utusan dari Universitas Pat Petulai (UPP) Rejang Lebong dan Poltek Rafflesia Curup.

"Peserta yang hadir ini berasal Poltek Rafflesia, UKM Kesenian UPP, Mapala UPP. Kemudian dari polraf, paralegal, UKM kesenian IAIN Curup, Demai, Humas IAIN Curup, Dema Fakultas FUAD, HMI, IKSPA dan Mapasta," terangnya.

Menurut dia, pada kegiatan mimbar bebas yang mengambil tema "menelisik ingatan kelam di bulan September" ini menampilkan pembicara dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rejang Lebong dan Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Curup.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Teliti Ekstrak Biji Salak Pondoh dan Kulit Jeruk Pamelo sebagai Obat Kanker Serviks

Kedua pemateri ini menyampaikan orasi yang berisikan kenangan dan peristiwa-peristiwa kemanusiaan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia dari masa ke masa, seperti kasus G30S-PKI, kasus kematian aktivis Munir dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga diisi dengan pembacaan puisi-puisi, lagu-lagu pergerakan mahasiswa dan teatrikal.

Sementara itu, Plt Ketua PWI Rejang Lebong Nur Muhammad dalam mimbar bebas ini menyatakan keberadaan pers mahasiswa memiliki peranan penting dalam sebuah perguruan tinggi, di mana mereka bisa menyampaikan gagasan maupun permasalahan sosial dalam karya jurnalistik kampus.

Baca Juga: Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Ajak Mahasiswa untuk Tak Ragu Jadi Wirausaha Pertanian

Sedangkan Dr Fakhrudin S.Ag, M.Pdi Dekan FUAD IAIN Curup dalam orasinya menyoroti permasalahan pelanggaran HAM, kemunduran demokrasi akibat adanya sistem kekerabatan dalam bernegara serta penguasaan media massa oleh satu golongan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait