DECEMBER 9, 2022
Internasional

Ledakan Pager di Lebanon Buyarkan Masa Depan Bocah Cilik Fatima Abdullah, Siswa SD di Lembah Bekaa

image
Fatima Abdullah (8) sedang bersemangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon. Fatima menjadi salah satu korban tewas akibat ledakan pager di Lebanon. Negara itu mengalami dua kali serangan ledakan alat komunikasi dan sistem listrik. Dalam dua kejadian itu, 26 orang tewas dan lebih dari 3.200 terluka. /ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Fatima Abdullah, bocah perempuan berusia delapan tahun, dengan penuh semangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon.

Meskipun negaranya tengah dilanda konflik, Fatima Abdullah menyimpan harapan besar untuk tetap mengikuti sekolah di tahun ajaran baru.

Namun, sayangnya, suasana kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Penyeranta (pager) milik ayahnya meledak saat sedang dipegangnya, merenggut nyawa Fatima Abdullah yang masih muda serta menghancurkan mimpi-mimpi bahagianya.

Baca Juga: Uni Eropa, Josep Borell: Perang Gaza Bisa Meluas ke Yerusalem, Tepi Barat dan Lebanon

Fatima adalah salah satu dari 12 korban yang kehilangan nyawa pada Selasa, 18 September 2024 akibat ledakan langka dan dahsyat yang melibatkan ribuan perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai pager, mengguncang Lebanon di tengah ketegangan yang disebabkan oleh serangan artileri dan drone Israel setiap hari, serta ancaman invasi.

Teman dan keluarganya mengenang Fatima dengan duka mendalam, menggambarkannya sebagai anak yang cerdas dan dicintai, dengan cita-cita besar untuk masa depan.

Bibinya yang juga bernama Fatima (48) menceritakan kepada Anadolu detik-detik terakhir kehidupan keponakannya yang memilukan.

Baca Juga: Tiga Petugas Medis Tewas dan Dua Lainnya Terluka Dalam Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan

Ia menjelaskan bahwa Fatima sedang belajar sendirian di dapur sementara saudara dan orang tuanya berada di luar rumah saat ledakan terjadi.

Dengan air mata yang mengalir di pipinya, ia berkata, “Fatima baru saja pulang dari hari pertama sekolahnya dengan penuh antusiasme. Dia adalah siswa teladan dan dicintai oleh semua orang.”

Teman Fatima, Ali Abdullah, yang berusia sembilan tahun, juga mengingat kejadian tragis tersebut.

Baca Juga: Sembilan Tewas dan Ribuan Terluka Dalam Ledakan Massal Penyeranta di Lebanon, Diduga Ulah Israel

“Fatima sedang duduk di sofa dan belajar ketika pager berbunyi. Dia mengambilnya untuk memberikannya kepada ayahnya yang sedang berada di luar, tetapi pager itu meledak di tangannya,” ujarnya kepada Anadolu.

Halaman:
1
2
3
Sumber: Antara

Berita Terkait