DECEMBER 9, 2022
Internasional

Blokade Israel Bisa Memicu Kelaparan di Gaza Karena Toko Roti Tutup, Tinggal Satu yang Buka

image
Arsip footo - Seorang anak terlihat menangis diantara kerumunan saat menunggu mendapatkan makanan panas yang didistribusikan oleh badan dan organisasi amal di Kota Gaza, Gaza pada 26 Februari 2024. (ANTARA/Anadolu/pri.)

ORBITINDONESIA.COM - Warga Palestina memperingatkan kemungkinan terjadinya kelaparan di Jalur Gaza utara karena blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah tersebut tutup.

"Lima dari enam toko roti di Gaza utara tutup karena blokade Israel terhadap masuknya bahan bakar dan bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat roti," kata Kamel Ajjour, seorang pemilik toko roti, kepada Anadolu pada Minggu, 15 September 2024.

"Toko roti kami adalah satu-satunya yang masih beroperasi di daerah ini dan kemungkinan akan tutup dalam waktu sepekan jika Israel terus memblokir masuknya bahan bakar dan pasokan bahan-bahan penting," katanya memperingatkan.

Baca Juga: Utusan PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland Kutuk Serangan Israel di Zona Aman Kemanusiaan Gaza

Ajjour menekankan bahwa bahan bakar belum dikirim ke toko roti di Gaza utara selama lebih dari 10 hari.

"Suplai bahan-bahan penting seperti tepung, gula dan ragi telah berkurang secara signifikan selama hampir satu bulan," katanya, seraya memperingatkan kemungkinan terjadinya krisis roti yang parah jika toko rotinya juga menghentikan operasinya di Gaza utara.

Ajjour mengimbau organisasi-organisasi internasional, termasuk PBB, untuk segera melakukan intervensi guna mencegah terjadinya kelaparan di Gaza utara dan melakukan pengiriman cepat bahan bakar dan material penting guna menopang produksi roti di daerah kantong tersebut.

Baca Juga: WHO: Belasan Ribu Warga Gaza Perlu Direhabilitasi Karena Cedera Parah

Israel tanpa henti melancarkan serangan brutalnya ke Gaza sejak kelompok perlawanan Hamas pada Oktober lalu melintasi perbatasan, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu tewas dan lebih dari 95.300 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk di wilayah itu mengungsi, di tengah blokade yang terus berlangsung yang menyebabkan kelangkaan parah bahan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Baca Juga: Satu Jurnalis Palestina Lagi Tewas dalam Serangan Israel di Gaza, Total Jurnalis Tewas Jadi 173 Orang

Israel menghadapi tuduhan melakukan genosida dari Mahkamah Internasional atas aksinya di Gaza.***

Sumber: Antara

Berita Terkait